MANDAT UNTUK BERKARYA
"Manusia diberi mandat oleh Allah untuk berkarya dengan pertanggung jawabpan"
" 15 Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau akan mati."
( Kejadian 2 : 15 - 17 )
" 15 Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau akan mati."
( Kejadian 2 : 15 - 17 )
Ada seorang tuan yang akan bepergian ke luar negeri, kemudian sebelum pergi ia memanggil hamba-hambanya untuk mempercayakan harta-hartanya yang akan ditinggalkan untuk sementara waktu. Ada tiga hamba diperintahkan semua diberikan kepercayaan masing-masing untuk mengelola harta tuan tersebut, seorang diberi kepercayaan 5 talenta, seorang 2 talenta yang seorang lagi diberi 1 talenta. Masing-masing diberikan diberikan menurut kesanggupan mereka kemudian tuan berangkat. Segera pergilah dua orang hamba untuk menjalankan perintah tuannya dan seorang hamba yang menerima 1 talenta pergi juga tetapi hanya menggali lobang untuk menyembunyikan uang tersebut, ia tidak mau menjalankannya setiba tuannya nanti maka uang itu akan dikembalikan seutuhnya.
Lama sesudah itu datanglah tuan tersebut, kemudian ia mulai memanggil hamba-hambanya satu per satu untuk memberi laporan pertanggung jawaban kepadanya; hamba yang menerima 5 talenta datang melaporkan bahwa ia sudah menjalankan uang dan mendapat laba 5 talenta jadi 10 talenta. Tuan senang dan berkata; Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Datanglah Hamba yang menerima 2 talenta juga telah mendapat laba 2 talenta maka tuan pun berkata memberikan pujian yang sama. Kini datanglah hamba terakhir yang menerima 1 talenta katanya; Tuan aku tahu engkau adalah seorang yang kejam yang menuai dimana tuan tidak menanam maka aku takut dan menyembunyikan talenta tuan di dalam tanah, ini, terimalah kepunyaan tuan! Jawab tuan; hai, kamu hamba yang jahat dan malas, berikanlah uang itu kepada orang yang menerima 10 talenta, karena kepada siapa yang mempunyai maka ia akan diberi supaya berkelimpahan tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya dan dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Disanalah terdapat ratap dan kertak gigi (Matius 25 :14-30).
Pengertian MANDAT adalah perintah atau arahan yang diberikan kepada seseorang untuk dilaksanakan, kekuasaa untuk melakukan kewenangan kekuasaan, intruksi, atau wewenang untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bhs. Indonesia).
Tugas yang Dia sampaikan itu harus dijalankan sebaik-baiknya.
BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG BERKARYA yang DAPAT MELAKSANKAN MANDAT ILLAHI DENGAN BAIK DAN BERTANGGUNG JAWAB ............?
ADA 3 (TIGA) HAL, YAITU;..................................................
I. Berusaha membangun hubungan dengan Allah (Mandat Spiritual; Matius 22 : 3 - 4 ).
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum
yang terutama.
dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri, pada kedua hukum ini tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi."
melaksanakan perintah berdasar pada ketulusan atau keikhlasan hati itulah yang berkenan kepada Allah.
bukan yang berkenan kepada manusia. Mengasihi sesama adalah suatu perbuatan secara langsung bahwa
kita telah mengasihi Allah. Sangatlah percuma jika perbuatan kita hanya ketaatan menjalan ibadah kita sendiri
tetapi masih menaruh benci terhadap sesama umat Allah yang Ia kasihi sekalipun berdosa. Sekalipun
Tuhan Yesus sedang disalibkan oleh para penjahat Ia tetap mengampuni mereka dengan doaNYa; Ya Allah
ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23 : 34)
Sebagai mandataris Allah karya pengampunan merupakan kunci sukses untuk masuk didalam kebahagiaan
bersama Allah.
II. Berusaha membangun hubungan dengan sesama ( Mandat Sosial; Galatia 6 : 2).
Ada istilah "zonpolitikon" bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri maka pastilah suatu waktu kita membutuhkan
bantuan orang lain, siapa dan bagaimanapun orang itu pada sikon yang tidak pernah kita pikirkan ternyata kita
hanya ternyata orang yang kita musuhi yang dapat menolong kita. Tindakan saling membantu merupakan suatu
perintah dari Allah sejak semula (Kej. 2:18). Sikap egoistis merupakan ciri orang yang tidak bertanggung jawab
yang tentu bertentangan dengan karakter Allah seutuhnya. Egostis merupakan dosa. Allah menciptakan manusia
agar manusia tetap menjadi milikNya dan hidup bertumbuh secara rohani didalam Dia. Manusia adalah gambar asli
(bhs. Ibrani: TSELEM) sebelum jatuh dalam dosa dan rupa Allah (DEMUTH) gambar sesuai dengan model aslinya.
dimana manusia ada memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Allah sang pencipta. Manusia dicipta untuk menjadi
rekan sekerja Allah (Kej. 1:26-30) diberi tanggung jawab sepenuhnya. Secara otomatis jika lepas dari tanggung
jawab itu maka pastilah orang itu akan menerima ganjaran dari tuannya (Allah). Menjalin hubungan dengan sesama
merupakan refleksi langsung telah berhubungan dengan Allah. Kita dituntut untuk senantiasa berusaha membangun
hubungan yang baik dengan setiap orang sekalipun seteru kita. Sikap iri hati dan benci bukanlah wujud dari Tselem
dan Demuth tetapi karakteristik si Iblis musuh Allah dan orang beriman. Sekali pun ada hal-hal kecil yang Allah
amanatkan namun tidak kita lakukan maka bisa merusak hubungan kita dengan Allah dimana kita dituntut untuk
selalu setia melakukan perkara yang kecil jika kita melakikannya maka akan diberikan lagi perkara yang lebih besar
tetapi jika tidak maka semua yang kita miliki akan diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada orang lain yang menger-
jakannya. Marilah kita belajar bersama untuk lebih mempererat hubungan kita kembali dengan siapapun, menjadi
terang dan garam bagi sesama agar nama Tuhan dipermuliakan.
III. Berusaha membangun hubungan dengan alam/lingkungan. (Mandat Kultural; Kejadian 1 : 26 - 31).
Kita sering lupa entah disengaja ataupun tidak, melalaikan tanggung jawab yang besar dimana untuk
mewujudkan alam/lingkungan yang asri, indah, hijau dan bersih adalah merupakan suatu tanggung jawab kita
bersama. Mandat ini sudah jutaan tahun yang lalu Tuhan berikan kepada manusia sebagai mitranya, yang mana
Allah yang menipta dan manusialah yang mengelola, memelihara dan melestarikannya. Namun tidak pada
kenyataannya, berabad-abad yang silam sedikit demi sedikit mulai dari prasejarah sampai saat ini banyak orang-
orang bertindak secara egois tidak mengindahkan apa yang telah dimandatkan oleh Tuhan. Apakah kita tahu?
Dampak Negatif dari perubahan Alam akibat kelalaian manusia dalam berkarya yang tidak mengikuti norma-
norma yang ada ( AMDAL). Apakah kta sudah berusah menbangun hubungan dengan alam/lingkungan dengan
baik? Banyak sekali contoh-contoh tindakan atau karya manusia yang tidak bertanggung jawab yang telah kita
ketahui bersama seperti eksploitasi hutan secara sembarangan, siapa yang salah? rakyat atau pemerintah atau
kedua-duanya? tetapi sekarang semua orang akan menerima dampak negatif itu seperti; abrasi, tanah longsor, banjir
dan lain sebagainya. yang jelas akan merasakan dampak tersebut adalah generasi berikutnya. Pada kenyataannya
manusia sebagian besar tidak dengan benar berhubungan dengan alam/lingkungan, manusia hanya mengelola tetapi
tidak memelihara dan melestarikannya itulah kebudayaan atau kebiasaan manusia. Salah dalam mengerjakan mandat
Ilahi, manusia menjadi pecundang dan perampok. Apakah dengan demikian kita akan mendapat bagian dalam
kebahagiaan tuan atau Tuhan? TIDAK, karena seperti salah seorang yang menerima satu talenta itu.(tidak ber-
tangung jawab).
Kita masing-masing telah diberikan oleh Allah dengan talenta yang berbeda-beda, berarti sebagai mandataris Allah, Saat ini kita ada berada dipihak mana? apakah selama ini kita dalam berkarya dengan bertanggung jawab?
Untuk jawabanya ada didalam hati kita masing-masing!!!
Orang yang tidak bertanggung jawab dalam berkarya akan menerima ganjaran yang pahit dari tuannya tetapi
orang yang bertanggung jawab akan dipanggil untuk masuk dalam kebahagiaan tuannya. A m i n !!!
GOD BLESS YOU
Tugas yang Dia sampaikan itu harus dijalankan sebaik-baiknya.
BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG BERKARYA yang DAPAT MELAKSANKAN MANDAT ILLAHI DENGAN BAIK DAN BERTANGGUNG JAWAB ............?
ADA 3 (TIGA) HAL, YAITU;..................................................
I. Berusaha membangun hubungan dengan Allah (Mandat Spiritual; Matius 22 : 3 - 4 ).
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum
yang terutama.
dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri, pada kedua hukum ini tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi."
melaksanakan perintah berdasar pada ketulusan atau keikhlasan hati itulah yang berkenan kepada Allah.
bukan yang berkenan kepada manusia. Mengasihi sesama adalah suatu perbuatan secara langsung bahwa
kita telah mengasihi Allah. Sangatlah percuma jika perbuatan kita hanya ketaatan menjalan ibadah kita sendiri
tetapi masih menaruh benci terhadap sesama umat Allah yang Ia kasihi sekalipun berdosa. Sekalipun
Tuhan Yesus sedang disalibkan oleh para penjahat Ia tetap mengampuni mereka dengan doaNYa; Ya Allah
ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23 : 34)
Sebagai mandataris Allah karya pengampunan merupakan kunci sukses untuk masuk didalam kebahagiaan
bersama Allah.
II. Berusaha membangun hubungan dengan sesama ( Mandat Sosial; Galatia 6 : 2).
Ada istilah "zonpolitikon" bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri maka pastilah suatu waktu kita membutuhkan
bantuan orang lain, siapa dan bagaimanapun orang itu pada sikon yang tidak pernah kita pikirkan ternyata kita
hanya ternyata orang yang kita musuhi yang dapat menolong kita. Tindakan saling membantu merupakan suatu
perintah dari Allah sejak semula (Kej. 2:18). Sikap egoistis merupakan ciri orang yang tidak bertanggung jawab
yang tentu bertentangan dengan karakter Allah seutuhnya. Egostis merupakan dosa. Allah menciptakan manusia
agar manusia tetap menjadi milikNya dan hidup bertumbuh secara rohani didalam Dia. Manusia adalah gambar asli
(bhs. Ibrani: TSELEM) sebelum jatuh dalam dosa dan rupa Allah (DEMUTH) gambar sesuai dengan model aslinya.
dimana manusia ada memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Allah sang pencipta. Manusia dicipta untuk menjadi
rekan sekerja Allah (Kej. 1:26-30) diberi tanggung jawab sepenuhnya. Secara otomatis jika lepas dari tanggung
jawab itu maka pastilah orang itu akan menerima ganjaran dari tuannya (Allah). Menjalin hubungan dengan sesama
merupakan refleksi langsung telah berhubungan dengan Allah. Kita dituntut untuk senantiasa berusaha membangun
hubungan yang baik dengan setiap orang sekalipun seteru kita. Sikap iri hati dan benci bukanlah wujud dari Tselem
dan Demuth tetapi karakteristik si Iblis musuh Allah dan orang beriman. Sekali pun ada hal-hal kecil yang Allah
amanatkan namun tidak kita lakukan maka bisa merusak hubungan kita dengan Allah dimana kita dituntut untuk
selalu setia melakukan perkara yang kecil jika kita melakikannya maka akan diberikan lagi perkara yang lebih besar
tetapi jika tidak maka semua yang kita miliki akan diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada orang lain yang menger-
jakannya. Marilah kita belajar bersama untuk lebih mempererat hubungan kita kembali dengan siapapun, menjadi
terang dan garam bagi sesama agar nama Tuhan dipermuliakan.
III. Berusaha membangun hubungan dengan alam/lingkungan. (Mandat Kultural; Kejadian 1 : 26 - 31).
Kita sering lupa entah disengaja ataupun tidak, melalaikan tanggung jawab yang besar dimana untuk
mewujudkan alam/lingkungan yang asri, indah, hijau dan bersih adalah merupakan suatu tanggung jawab kita
bersama. Mandat ini sudah jutaan tahun yang lalu Tuhan berikan kepada manusia sebagai mitranya, yang mana
Allah yang menipta dan manusialah yang mengelola, memelihara dan melestarikannya. Namun tidak pada
kenyataannya, berabad-abad yang silam sedikit demi sedikit mulai dari prasejarah sampai saat ini banyak orang-
orang bertindak secara egois tidak mengindahkan apa yang telah dimandatkan oleh Tuhan. Apakah kita tahu?
Dampak Negatif dari perubahan Alam akibat kelalaian manusia dalam berkarya yang tidak mengikuti norma-
norma yang ada ( AMDAL). Apakah kta sudah berusah menbangun hubungan dengan alam/lingkungan dengan
baik? Banyak sekali contoh-contoh tindakan atau karya manusia yang tidak bertanggung jawab yang telah kita
ketahui bersama seperti eksploitasi hutan secara sembarangan, siapa yang salah? rakyat atau pemerintah atau
kedua-duanya? tetapi sekarang semua orang akan menerima dampak negatif itu seperti; abrasi, tanah longsor, banjir
dan lain sebagainya. yang jelas akan merasakan dampak tersebut adalah generasi berikutnya. Pada kenyataannya
manusia sebagian besar tidak dengan benar berhubungan dengan alam/lingkungan, manusia hanya mengelola tetapi
tidak memelihara dan melestarikannya itulah kebudayaan atau kebiasaan manusia. Salah dalam mengerjakan mandat
Ilahi, manusia menjadi pecundang dan perampok. Apakah dengan demikian kita akan mendapat bagian dalam
kebahagiaan tuan atau Tuhan? TIDAK, karena seperti salah seorang yang menerima satu talenta itu.(tidak ber-
tangung jawab).
Kita masing-masing telah diberikan oleh Allah dengan talenta yang berbeda-beda, berarti sebagai mandataris Allah, Saat ini kita ada berada dipihak mana? apakah selama ini kita dalam berkarya dengan bertanggung jawab?
Untuk jawabanya ada didalam hati kita masing-masing!!!
Orang yang tidak bertanggung jawab dalam berkarya akan menerima ganjaran yang pahit dari tuannya tetapi
orang yang bertanggung jawab akan dipanggil untuk masuk dalam kebahagiaan tuannya. A m i n !!!
GOD BLESS YOU