Saturday, September 25, 2010

PASTOR in GBRI Singkawang

 MANDAT UNTUK BERKARYA
  "Manusia diberi mandat oleh Allah untuk berkarya dengan pertanggung jawabpan" 


" 15 Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.  16 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau akan mati." 
( Kejadian 2 : 15 - 17 )
 

           Ada seorang tuan yang akan bepergian ke luar negeri, kemudian sebelum  pergi ia memanggil hamba-hambanya untuk mempercayakan harta-hartanya yang akan ditinggalkan untuk sementara waktu. Ada tiga hamba diperintahkan semua diberikan kepercayaan masing-masing untuk mengelola  harta tuan tersebut, seorang diberi kepercayaan 5 talenta, seorang 2 talenta yang seorang lagi diberi 1 talenta. Masing-masing diberikan diberikan menurut kesanggupan mereka kemudian tuan berangkat. Segera pergilah dua orang hamba untuk menjalankan perintah tuannya dan seorang hamba yang menerima 1 talenta pergi juga tetapi hanya menggali lobang untuk menyembunyikan uang tersebut, ia tidak mau menjalankannya setiba tuannya nanti maka uang itu akan dikembalikan seutuhnya.
          Lama sesudah itu datanglah tuan tersebut, kemudian ia mulai memanggil hamba-hambanya satu per satu untuk memberi laporan pertanggung jawaban kepadanya; hamba yang menerima 5 talenta datang melaporkan bahwa ia sudah menjalankan uang dan mendapat laba 5 talenta jadi 10 talenta. Tuan senang dan berkata; Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.  Datanglah Hamba yang menerima 2 talenta juga telah mendapat laba 2 talenta maka tuan pun berkata memberikan pujian yang sama.  Kini datanglah hamba terakhir yang menerima 1 talenta katanya; Tuan aku tahu engkau adalah seorang yang kejam yang menuai dimana tuan tidak menanam maka aku takut dan menyembunyikan talenta tuan di dalam tanah, ini, terimalah kepunyaan tuan!  Jawab tuan; hai, kamu hamba yang jahat dan malas, berikanlah uang itu kepada orang yang menerima 10 talenta, karena kepada siapa yang mempunyai maka ia akan diberi supaya berkelimpahan tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya dan dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Disanalah terdapat ratap dan kertak gigi (Matius 25 :14-30).

                Pengertian MANDAT adalah perintah atau arahan yang diberikan kepada seseorang untuk dilaksanakan, kekuasaa untuk melakukan kewenangan kekuasaan, intruksi, atau wewenang untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bhs. Indonesia). 


Tugas yang Dia sampaikan itu harus dijalankan sebaik-baiknya.
BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG  BERKARYA yang DAPAT MELAKSANKAN MANDAT ILLAHI DENGAN BAIK DAN BERTANGGUNG JAWAB ............?  
ADA 3 (TIGA) HAL,   YAITU;..................................................
I.          Berusaha membangun hubungan dengan Allah   (Mandat Spiritual; Matius 22 : 3 - 4 ).
            "Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum 
            yang terutama.
            dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
            sendiri, pada kedua hukum ini tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi."
            melaksanakan perintah berdasar pada ketulusan atau keikhlasan hati itulah yang berkenan kepada Allah. 
            bukan yang berkenan kepada manusia. Mengasihi sesama adalah suatu  perbuatan secara langsung bahwa
            kita telah mengasihi Allah. Sangatlah percuma jika perbuatan  kita hanya ketaatan  menjalan ibadah kita sendiri
            tetapi masih menaruh benci  terhadap sesama umat Allah yang Ia kasihi sekalipun berdosa. Sekalipun        
            Tuhan Yesus sedang disalibkan oleh para penjahat Ia tetap mengampuni mereka dengan doaNYa; Ya Allah
            ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23 : 34)
           Sebagai mandataris Allah karya pengampunan merupakan kunci sukses untuk masuk didalam kebahagiaan
           bersama Allah.


II.        Berusaha membangun hubungan dengan sesama  ( Mandat Sosial; Galatia 6 : 2).
           Ada istilah "zonpolitikon" bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri maka pastilah suatu waktu kita membutuhkan
           bantuan orang lain, siapa dan bagaimanapun orang itu pada sikon yang tidak pernah kita pikirkan ternyata kita 
           hanya ternyata orang yang kita musuhi yang dapat menolong kita.  Tindakan saling membantu merupakan suatu
           perintah dari Allah sejak semula (Kej. 2:18).  Sikap egoistis merupakan ciri orang yang tidak bertanggung jawab 
           yang tentu bertentangan dengan karakter Allah seutuhnya.  Egostis merupakan dosa.  Allah menciptakan manusia
          agar manusia tetap menjadi milikNya dan hidup bertumbuh secara rohani didalam Dia. Manusia adalah gambar asli
          (bhs.  Ibrani: TSELEM)  sebelum jatuh dalam dosa dan rupa Allah (DEMUTH) gambar sesuai dengan model aslinya.
          dimana manusia ada memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Allah sang pencipta. Manusia dicipta untuk menjadi  
          rekan sekerja Allah  (Kej. 1:26-30) diberi tanggung jawab sepenuhnya. Secara otomatis jika lepas dari tanggung
          jawab itu maka pastilah orang itu akan menerima ganjaran dari tuannya (Allah).  Menjalin hubungan dengan sesama
          merupakan refleksi langsung telah berhubungan dengan Allah.  Kita dituntut untuk senantiasa berusaha membangun
          hubungan yang baik dengan setiap orang sekalipun seteru kita.  Sikap iri hati dan benci bukanlah wujud dari Tselem 
          dan Demuth tetapi karakteristik si Iblis musuh Allah dan orang beriman. Sekali pun ada hal-hal kecil yang  Allah 
          amanatkan namun tidak kita lakukan maka bisa merusak hubungan kita dengan Allah dimana kita dituntut untuk
          selalu setia melakukan perkara yang kecil jika kita melakikannya maka akan diberikan lagi perkara yang lebih besar
          tetapi jika tidak maka semua yang kita miliki akan diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada orang lain yang menger-
          jakannya.  Marilah kita belajar bersama untuk lebih mempererat hubungan kita kembali dengan siapapun, menjadi 
          terang dan garam bagi sesama agar nama Tuhan dipermuliakan.


III.      Berusaha membangun hubungan dengan alam/lingkungan.  (Mandat Kultural; Kejadian 1 : 26 - 31). 
           Kita sering lupa entah disengaja ataupun tidak, melalaikan tanggung jawab yang besar dimana untuk 
           mewujudkan alam/lingkungan yang asri, indah, hijau dan bersih adalah merupakan suatu tanggung jawab kita 
           bersama. Mandat ini sudah jutaan tahun yang lalu Tuhan berikan kepada manusia sebagai mitranya, yang mana
           Allah yang menipta dan manusialah yang mengelola, memelihara dan melestarikannya. Namun tidak pada
           kenyataannya, berabad-abad yang silam sedikit demi sedikit mulai dari prasejarah sampai saat ini banyak orang-
           orang bertindak secara egois tidak mengindahkan apa yang telah dimandatkan oleh Tuhan. Apakah kita tahu?
           Dampak Negatif dari perubahan Alam  akibat kelalaian manusia dalam berkarya yang tidak mengikuti  norma-
           norma yang ada ( AMDAL). Apakah kta sudah berusah menbangun hubungan dengan alam/lingkungan dengan 
           baik?  Banyak sekali contoh-contoh tindakan atau karya manusia yang tidak bertanggung jawab yang telah kita 
           ketahui bersama seperti eksploitasi hutan secara sembarangan, siapa yang salah? rakyat atau pemerintah atau 
           kedua-duanya?  tetapi sekarang semua orang akan menerima dampak negatif itu seperti; abrasi, tanah longsor, banjir 
          dan lain sebagainya. yang jelas akan merasakan dampak tersebut adalah generasi berikutnya. Pada kenyataannya
          manusia sebagian besar tidak dengan benar berhubungan dengan alam/lingkungan, manusia hanya mengelola tetapi
          tidak memelihara dan melestarikannya itulah kebudayaan atau kebiasaan manusia.  Salah dalam mengerjakan mandat 
          Ilahi, manusia menjadi pecundang dan perampok. Apakah dengan demikian kita akan mendapat bagian dalam 
          kebahagiaan tuan atau Tuhan? TIDAK,  karena seperti salah seorang yang menerima satu talenta itu.(tidak ber-
          tangung jawab).


          Kita masing-masing telah diberikan oleh Allah dengan talenta yang berbeda-beda, berarti sebagai mandataris Allah, Saat ini kita ada berada dipihak mana? apakah selama ini kita dalam berkarya dengan bertanggung jawab?  
Untuk jawabanya ada didalam hati kita masing-masing!!!  
         Orang yang tidak bertanggung jawab dalam berkarya akan menerima ganjaran yang pahit dari tuannya tetapi 
orang yang bertanggung jawab akan dipanggil untuk masuk dalam kebahagiaan tuannya.  A m i n !!!


                                                                          GOD  BLESS  YOU

                                          



           












           
     


       
 





ADI KA TALINO BASENGAT KA JUBATA BACARAMIN KA SARUGA, AUUU'

                                                 PAKAIAN ADAT DAYAK KAB. BENGKAYANG - KALBAR  
           Pelestarian Adat dan budaya di Kalimantan Barat khususnya. Menurut penilaian saya sangat kurang diperhatikan, terutama dalam hal etnisitas sendiri dimana mengenai simbol-simbol sudah semakin dilupakan baik disengaja maupun tidak disengaja. Secara universal hal seperti ini kalau disadari termasuk sudah sangat merugikan etnis itu sendiri. Kalau ingin dimerahkan hitamkan kembali maka paling tidak disetiap kecamatan tentu harus diupayakan penyediaan  persediaan perlengkapan yang selalu berhubungan dengan kultur pribumi lokal itu sendiri.                                                                                                                                      
            Etnisitas yang baik dapat merubah main set positif masyarakat itu sendiri untuk menuju kepada akhlak maupun moralitas yang tinggi agar tidak mudah terpengaruh dari budaya luar, mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih.                                                                                              
            Adat dan budaya tidak dapat dipisahkan, adat dan budaya merupakan filter yang dapat memproteksi hal-hal negatif yang tidak sesuai dengan pandangan adat dan budaya setempat. Pelestarian adat dan budaya harus terus diperhatikan baik kualitas maupun kuantitasnya. Sebuah negara yang pluralistik akan  kuat jika adat dan budaya rakyatnya diperhatikan dan dibantu oleh negaranya. Disintegrasi bangsa terjadi karena kepecayaan rakyat terhadap sistem pemerintahannya kurang bersahabat dengan rakyatnya, akhirnya masyarakat itu membentuk claster-claster yang eksklusif, biasanya akan terjadi gap-gap oleh karena munculnya kompetisi terselubung apalagi jika ada sekelompok masyarakat baru merasa classnya lebih baik daripada masyarakat asli/pribumu.  Arogansi muncul dan akhirnya lupa dengan istilah pepatah "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung", dan akhirnya muncul lagi istilah "seperti api dalam sekam".
             Orang Dayak tidak bodoh dan bukan malas,  sejak jaman nenek moyangnya mereka sudah hidup berbudaya gotong-royong dan pekerja keras, dan selalu hidup bermukim di daerah-daerah perbukitan. Inkulturasi negatif (menjajah dengan membodohi) mengakibatkan perlawanan. Dalam hal politik, pendidikan dan pemerintahan tidak diberikan kesempatan yang sama (Ada kecurangan) atau dimarginalkan bahasa saat ini dikenal dengan KKN sampai saat ini, karena sudah begitu lama untuk mendapat keadilan mau tidak mau diadakanlah perlawanan kekerasan melalui wadah perpolitikan, sehingga kursi Bupati disetiap daerah mayoritas dapat diduduki dan kursi Gubernurpun dapat didududki. Jadi benarkah oran Dayak itu tidak mampu? nanti dulu?!
             Sosial masyarakat Dayak bersifat labil namun kulturnya cepat bersahabat dan menerima terhadap saudaranya dari etnis lain (tidak menaruh dendam maupun iri).  Ada kelebihan dan ada juga kelemahannya dengan titk kelemahan (labilitas) yang telah ditemukan ini kiranya dengan berjalannya waktu kedepan dapat menjadi etnis yang semakin beradat tinggi dan berbudaya luhur  maka citra daerah dan negara akan dapat dijunjung tinggi pula.  (Kalau ada pesan yang salah atau keliru mohon dimaafkan).
MARI KITA BERGANDENGAN TANGAN  DAN  SEHATI  MEMBANGUN NEGERI TERCINTA INDONESIA
         



                                         

Friday, September 24, 2010

SUNDAY SCHOOL CHILDRENS RBC

Sunday School Childrens Thn. 2009 
          Ini adalah anak-anak sekolah minggu yang kami bawa dan dibina ke jalan yang menuju kearah terang X'tus dengan back ground atau latar belakang ekonomi, budaya dan agama yang berbeda.  Harapan kami kedepan bahwa influence dari napas spiritual yang dihembuskan kepada mereka sejak dini agar dapat menjadi pilar-pilar penopang suatu bangsa yang berakhlak mulia dan berbudi luhur. 
          Kami berusaha untuk membawa mereka dalam satu ikatan kasih Tuhan dalam perbedaan yang real. Kesenjangan sosiokultural yang terjadi akhir-akhir ini tidak membawa dampak positif dalam realita kehidupan masyarakat tetapi kesenjangan itu pasti ada, untuk itu dalam wadah pembinaan iman ini ingin kami ajarkan agar mereka dapat saling "mengasihi dalam perbedaan". 
          Iman dan ilmu pengetahuan harus ada keseimbangan (Faith and saints balance) agar citra Allah dari Tselem dan Demuth Allah itu terwujud dalam kepribadian seseorang, dengan demikian mereka juga diberikan bimbingan belajar terpadu/les mata pelajaran dengan biaya yang jauh lebih murah karena bersifat nonprofit, mulanya tidak ditarik biaya tetapi akhirnya diadakan agar mereka menghargai usaha bersama.
          Jika ada yang berkenan marilah bergabung dalam wadah kami. Tuhan memberkati !!!





  
             



Thursday, September 23, 2010

RELIGIUS - CULTURE CONTECTUALISATION

Kontekstualisasi Religius-Culture (Dalung - Bali Th.1997)  
          Kontekstualisasi  pelayanan rohani terhadap budaya setempat.  Saat bermula dalam perintisan Tahun 1998.
Add caption
My Family