tag:blogger.com,1999:blog-73458975267406764692024-03-13T06:05:42.822+07:00PELANGI KEAGUNGANMU di TANAH KALIMANTANCeritakanlah kemuliaan-Bya diantara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib diantara suku bangsa (I Tawarikh 16:24)Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-1332671058164711302010-10-25T16:34:00.000+07:002010-10-25T16:34:21.727+07:00KAMPUNG CINA TUA SINGKAWANG di KALI ASIN (SEJARAH)<h2 class="date-header"><span>Tuesday, June 1, 2010</span> KALI ASIN: SEJARAH KAMPUNG CINA TUA SINGKAWANG</h2><a href="http://visit-singkawang.blogspot.com/2010/06/kali-asin-sejarah-kampung-cina-tua.html"></a><h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg2zaU0a6GflwFfPCH6G3Ev2qaBRxpHtnIlXfAmKDIZvDZ1XzNWmd0JB5iwjOxg8md8oK9n9WQCb2x7c64vpVsSB56BMozZ91Om22MA0Ft9j4KS3F6nWFwON6D0VR4QBCCPLYYCpCN8pMV/s1600/klai+asin.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5477788863524676402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg2zaU0a6GflwFfPCH6G3Ev2qaBRxpHtnIlXfAmKDIZvDZ1XzNWmd0JB5iwjOxg8md8oK9n9WQCb2x7c64vpVsSB56BMozZ91Om22MA0Ft9j4KS3F6nWFwON6D0VR4QBCCPLYYCpCN8pMV/s400/klai+asin.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 100px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 138px;" /></a><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Siang yang amat panas bikin badan jadi lemas, enerji cepat terkuras sengatan matahari. Apalagi pasir putih memantulkan cahaya sang surya ke atas, hingga keringat semakin deras mengucur. Bentangan pasir putih yang tebal memang bikin kaki makin berat mengayun. Namun bukan karena itu langkah mendadak berhenti.</span></span></span> <div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Di depan, tampak seonggok kayu hitam yang separuh terbenam pasir. Di dalam kayu yang berongga itu tergolek sebuah tengkorak manusia berikut tulang-belulang. Mata pun otomatis menyapu daerah sekitar. Benar juga tak jauh dari situ berserakan pecahan-pecahan peti kayu yang berisi kerangka manusia. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Tak pelak lagi, ini tanah kuburan. Ditilik dari bentuk peti mati yang membulat dengan sudut melengkung, jelas bahwa itu adalah peti mati orang Cina yang oleh masyarakat Singkawang disebut “kon choi”. Peti ini dibuat dari kayu belian yang kuat dan tahan kikisan waktu.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">“Kuburan itu paling lama usianya seratus tahun”, kata Budi Rijanto alias Liauw Hai Leng (51 tahun), pemilik pabrik keramik Tajau Mas di dusun Padang Pasir. Dusun ini termasuk Desa Sedau, Kecamatan Tujuhbelas, dan terletak sekitar 6 km di sebelah selatan Kota Singkawang. Kuburan yang dimaksud berada sekitar 100 meter di belakang pabriknya. “Kuburan itu dibongkar penduduk yang kerjanya mengambil pasir untuk bahan bangunan”, katanya lagi. Aneh juga, biasanya orang Cina punya tradisi kuat merawat makam leluhurnya. “Mungkin kerangka itu dulunya seorang imigran Cina yang datang ke</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">sini dan tak punya sanak saudara”, kilah Liauw Hai Leng.</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Kuburan yang relatif kuno serta nama Kampung Padang Pasir, yang kenyataannya memang ada hamparan pasir laut di tengah daratan, merangsang rasa ingin tahu tentang asal muasal tempat dan nama Singkawang. “Singkawang itu berasal dari</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">kata Sang-KeuJong</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em>, </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">artinya kuala dan gunung”, kata lelaki Cina itu menerangkan.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Setelah dicek pada kitab sejarah lokal milik pemda, Sang-Keu-Jong memang merupakan nama asal Singkawang. Namun kitab itu tidak menerangkan artinya. Meskipun demikian, pemyataan Liau Hai Leng mengandung kebenaran juga. Apalagi kalau dilihat geografi Singkawang terdiri dari dataran rendah daerah pantai yang dilingkungi bukit dan gunung. Antara lain Gunung Poteng (atau Keu Theu San, menurut bahasa Cina Kek) yang bentuknya seperti ibu jari. Satu bukti bertambah tatkala melihat kegiatan orang menggali tanah liat untuk mebuat keramik di belakang pabrik Tajau Mas. Kira-kira pada kedalaman 3 meter, para penggali sudah menemukan tanah laut.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Kaki pun kembali melangkah mengikuti jalan yang ditunjukkan Hu Tjhiung Fo. Kira-kira sepuluh menit menapaki jalan raya, di kejauhan terlihat kelenteng merah berdiri di atas “bukit” batu besar. Ada anak-anak tangga semen mendaki munuju kelenteng. Bangunan pemujaan ini tidak besar, pada dinding batu terpahat kepala singa. “Toh pe</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">kong ini sekarang namanya Tri Dharma Bumi Raya dan papan namanya</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">yang kini telah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">rusak menyebutkan angka tahun 1661 Masehi”</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em>, </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ujar Hu Tjhiung Fo. Kemudian ia mengisahkan legenda tentang kuil kuno itu. Dulu para pendeta santai duduk memancing di atas batu yang dibawahnya air lauL </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dan penduduk sekitar hidup membuat garam. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dan memang.di bawah tangga semen terdapat alat penggiling garam yang terbuat dari batu berbentuk silinder bergaris tengah 50 cm.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Beberapa tahun yang lalu di sekitar Padang Pasir yang masuk daerah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Tanjung Batu, penduduk melakukan penggalian dan menemukan sisa-sisa sampan kuno serta keramik Cina asal Dinasti Ming, kata Liauw Hai Leng sungguh-sungguh, meskipun Kanwil Depdikbud Singkawang menyatakann belum menerima laporan penemuan purbakala itu.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Hati jadi penasaran, maka langkah jadi ringan menelusuri daerah sekitamya, untuk mencari informasi tentang kepurbakalaan di sana. Tak terasa tibalah di Desa Kali Asin, sebuah kampung Cina yang letaknya 2 km di selatan Desa Sedau. Bukankah nama Kali Asin ada hubungannya dengan laut?</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dulu desa ini narnanya </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><strong>jam Tang, </strong></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">artinya lapangan garam”, kata Bapak A Tet (74 tahun), sesepuh kampung itu. “Menurui ceriteranya, daerah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ini dulunya pantai tempat membuat dan menjemur garam”. Pantai yang ada sekarang letaknya 3 km di barat kampung yang dibelah oleh jalan raya Singkawang-Pontianak itu. Salah seorang penduduk, Hu Thiung Fo (35 tahun), menambahkan sewaktu ia membuat sumur pada kedalaman dua meter telah menemukan pasir laut dan airnya payau. “Kampung</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><em> </em></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ini memang tanah kuno, tak jauh dari sini ada bukti-buktinya”, ajaknya antusias.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sejarah Kota Singkawang memang tak bisa dipisahkan dengann orang Cina. Semua nama tempat, gunung dan sungai mempunyai</span></span><sup><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></sup><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">nama yang berasal dari Cina; misalnya, Gunung Tanjung Batu yang dulu bernama Ha Sha Kok, atau Gunung Keu Theu San yang sekarang berganti nama menjadi Gunung Raya, atau Jam Tang yang kini menjadi Kali Asin, atau nama Kota Singkawang itu sendiri yang dulunya Sang-Keu-Jong.</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dalam sejarah memang disebutkan, sebelumnya orang Cina berpusat di Montrado, 40 km di sebelah tenggara Singkawang. Mereka mendirikan kongsi-kongsi dalam usaha penambangan emas di sana.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sekarang hampir tidak ditemukan orang Cina di Montrado, habis tergusur sewaktu peristiwa PGRS / Paraku tahun 1967. Yang tinggal sekarang orang Melayu, Dayak dan Bugis berikut perusahaan penambangan emas milik pemerintah yang bekerja sama dengan perusahaan asing.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Bukti bahwa Montrado pemah menjadi pusat kegiatan orang-orang Cina, adalah tugu peringatan yang didirikan Belanda atas pertempurannya dua kali dengan orang-orang bermata sipit itu, yaitu tahun 1852-1854 dan 1914-1916.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Bukti-bukti lainnya, pecahan-pecahan keramik yang banyak tersebar di tanah Montrado, namun terabaikan. Untunglah ada seorang keramolog amatir, Ny. Marquerite Wyntje, istri pimpinan perusahaan, yang tekun mengumpulkan dan menyambung pecahan-pecahan itu menjadi utuh, maka terlihatlah mangkuk, piring, guci, pipa opium, wadah emas, kebanyakan berasal dari Dinasti Qing, Belanda dan lokal. Siapa tahu lewat beling-beling itu dapat dilihat perpindahan pusat kegiatan masyarakat Cina dari Montrado ke Singkawang.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sang-Keu-Jong memang masih miskin dengan penelitian purbakala. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Warisan budayanya banyak yang masih terkubur, menunggu kedatangan ilmuwan menguak misteri tanah ini.</span></span></span></div><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><strong>Nurhadi Rangkuti</strong><span style="font-size: 78%;">Staf Pusat Penelitian Arkeologi Nasional</span></span></span></span>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-80189674656192858632010-10-25T16:29:00.001+07:002010-10-25T16:29:55.799+07:00KAMPUNG CINA TUA SINGKAWANG di KALI ASIN (SEJARAH)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPz2P_lfNlmyZWN1UjGbnhvmxvAbitAHoJBABXZ4nhjNc2pcw4t3njzd_1INevfyk85WFLM869ehn4atF-98123EhHw44EbzYNK0qYNMX-fE0OEsJuV5xr9duTHQPV48teuRqjqqv_RdA/s1600/klai+asin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><h2 class="date-header">Tuesday, June 1, 2010</h2><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7345897526740676469" name="6727664338081109878"></a> <br />
<div class="post-header"></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg2zaU0a6GflwFfPCH6G3Ev2qaBRxpHtnIlXfAmKDIZvDZ1XzNWmd0JB5iwjOxg8md8oK9n9WQCb2x7c64vpVsSB56BMozZ91Om22MA0Ft9j4KS3F6nWFwON6D0VR4QBCCPLYYCpCN8pMV/s1600/klai+asin.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5477788863524676402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg2zaU0a6GflwFfPCH6G3Ev2qaBRxpHtnIlXfAmKDIZvDZ1XzNWmd0JB5iwjOxg8md8oK9n9WQCb2x7c64vpVsSB56BMozZ91Om22MA0Ft9j4KS3F6nWFwON6D0VR4QBCCPLYYCpCN8pMV/s400/klai+asin.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 100px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 138px;" /></a><br />
<div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Siang yang amat panas bikin badan jadi lemas, enerji cepat terkuras sengatan matahari. Apalagi pasir putih memantulkan cahaya sang surya ke atas, hingga keringat semakin deras mengucur. Bentangan pasir putih yang tebal memang bikin kaki makin berat mengayun. Namun bukan karena itu langkah mendadak berhenti.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Di depan, tampak seonggok kayu hitam yang separuh terbenam pasir. Di dalam kayu yang berongga itu tergolek sebuah tengkorak manusia berikut tulang-belulang. Mata pun otomatis menyapu daerah sekitar. Benar juga tak jauh dari situ berserakan pecahan-pecahan peti kayu yang berisi kerangka manusia. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Tak pelak lagi, ini tanah kuburan. Ditilik dari bentuk peti mati yang membulat dengan sudut melengkung, jelas bahwa itu adalah peti mati orang Cina yang oleh masyarakat Singkawang disebut “kon choi”. Peti ini dibuat dari kayu belian yang kuat dan tahan kikisan waktu.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">“Kuburan itu paling lama usianya seratus tahun”, kata Budi Rijanto alias Liauw Hai Leng (51 tahun), pemilik pabrik keramik Tajau Mas di dusun Padang Pasir. Dusun ini termasuk Desa Sedau, Kecamatan Tujuhbelas, dan terletak sekitar 6 km di sebelah selatan Kota Singkawang. Kuburan yang dimaksud berada sekitar 100 meter di belakang pabriknya. “Kuburan itu dibongkar penduduk yang kerjanya mengambil pasir untuk bahan bangunan”, katanya lagi. Aneh juga, biasanya orang Cina punya tradisi kuat merawat makam leluhurnya. “Mungkin kerangka itu dulunya seorang imigran Cina yang datang ke</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">sini dan tak punya sanak saudara”, kilah Liauw Hai Leng.</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Kuburan yang relatif kuno serta nama Kampung Padang Pasir, yang kenyataannya memang ada hamparan pasir laut di tengah daratan, merangsang rasa ingin tahu tentang asal muasal tempat dan nama Singkawang. “Singkawang itu berasal dari</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">kata Sang-KeuJong</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i>, </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">artinya kuala dan gunung”, kata lelaki Cina itu menerangkan.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Setelah dicek pada kitab sejarah lokal milik pemda, Sang-Keu-Jong memang merupakan nama asal Singkawang. Namun kitab itu tidak menerangkan artinya. Meskipun demikian, pemyataan Liau Hai Leng mengandung kebenaran juga. Apalagi kalau dilihat geografi Singkawang terdiri dari dataran rendah daerah pantai yang dilingkungi bukit dan gunung. Antara lain Gunung Poteng (atau Keu Theu San, menurut bahasa Cina Kek) yang bentuknya seperti ibu jari. Satu bukti bertambah tatkala melihat kegiatan orang menggali tanah liat untuk mebuat keramik di belakang pabrik Tajau Mas. Kira-kira pada kedalaman 3 meter, para penggali sudah menemukan tanah laut.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Kaki pun kembali melangkah mengikuti jalan yang ditunjukkan Hu Tjhiung Fo. Kira-kira sepuluh menit menapaki jalan raya, di kejauhan terlihat kelenteng merah berdiri di atas “bukit” batu besar. Ada anak-anak tangga semen mendaki munuju kelenteng. Bangunan pemujaan ini tidak besar, pada dinding batu terpahat kepala singa. “Toh pe</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">kong ini sekarang namanya Tri Dharma Bumi Raya dan papan namanya</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">yang kini telah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">rusak menyebutkan angka tahun 1661 Masehi”</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i>, </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ujar Hu Tjhiung Fo. Kemudian ia mengisahkan legenda tentang kuil kuno itu. Dulu para pendeta santai duduk memancing di atas batu yang dibawahnya air lauL </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dan penduduk sekitar hidup membuat garam. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dan memang.di bawah tangga semen terdapat alat penggiling garam yang terbuat dari batu berbentuk silinder bergaris tengah 50 cm.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Beberapa tahun yang lalu di sekitar Padang Pasir yang masuk daerah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Tanjung Batu, penduduk melakukan penggalian dan menemukan sisa-sisa sampan kuno serta keramik Cina asal Dinasti Ming, kata Liauw Hai Leng sungguh-sungguh, meskipun Kanwil Depdikbud Singkawang menyatakann belum menerima laporan penemuan purbakala itu.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Hati jadi penasaran, maka langkah jadi ringan menelusuri daerah sekitamya, untuk mencari informasi tentang kepurbakalaan di sana. Tak terasa tibalah di Desa Kali Asin, sebuah kampung Cina yang letaknya 2 km di selatan Desa Sedau. Bukankah nama Kali Asin ada hubungannya dengan laut?</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dulu desa ini narnanya </span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><b>jam Tang, </b></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">artinya lapangan garam”, kata Bapak A Tet (74 tahun), sesepuh kampung itu. “Menurui ceriteranya, daerah</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ini dulunya pantai tempat membuat dan menjemur garam”. Pantai yang ada sekarang letaknya 3 km di barat kampung yang dibelah oleh jalan raya Singkawang-Pontianak itu. Salah seorang penduduk, Hu Thiung Fo (35 tahun), menambahkan sewaktu ia membuat sumur pada kedalaman dua meter telah menemukan pasir laut dan airnya payau. “Kampung</span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><i> </i></span></span><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">ini memang tanah kuno, tak jauh dari sini ada bukti-buktinya”, ajaknya antusias.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sejarah Kota Singkawang memang tak bisa dipisahkan dengann orang Cina. Semua nama tempat, gunung dan sungai mempunyai</span></span><sup><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></sup><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">nama yang berasal dari Cina; misalnya, Gunung Tanjung Batu yang dulu bernama Ha Sha Kok, atau Gunung Keu Theu San yang sekarang berganti nama menjadi Gunung Raya, atau Jam Tang yang kini menjadi Kali Asin, atau nama Kota Singkawang itu sendiri yang dulunya Sang-Keu-Jong.</span></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: 100%;"> </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Dalam sejarah memang disebutkan, sebelumnya orang Cina berpusat di Montrado, 40 km di sebelah tenggara Singkawang. Mereka mendirikan kongsi-kongsi dalam usaha penambangan emas di sana.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sekarang hampir tidak ditemukan orang Cina di Montrado, habis tergusur sewaktu peristiwa PGRS / Paraku tahun 1967. Yang tinggal sekarang orang Melayu, Dayak dan Bugis berikut perusahaan penambangan emas milik pemerintah yang bekerja sama dengan perusahaan asing.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Bukti bahwa Montrado pemah menjadi pusat kegiatan orang-orang Cina, adalah tugu peringatan yang didirikan Belanda atas pertempurannya dua kali dengan orang-orang bermata sipit itu, yaitu tahun 1852-1854 dan 1914-1916.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Bukti-bukti lainnya, pecahan-pecahan keramik yang banyak tersebar di tanah Montrado, namun terabaikan. Untunglah ada seorang keramolog amatir, Ny. Marquerite Wyntje, istri pimpinan perusahaan, yang tekun mengumpulkan dan menyambung pecahan-pecahan itu menjadi utuh, maka terlihatlah mangkuk, piring, guci, pipa opium, wadah emas, kebanyakan berasal dari Dinasti Qing, Belanda dan lokal. Siapa tahu lewat beling-beling itu dapat dilihat perpindahan pusat kegiatan masyarakat Cina dari Montrado ke Singkawang.</span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Sang-Keu-Jong memang masih miskin dengan penelitian purbakala. </span></span></span></div><div style="margin-bottom: 0.49cm; margin-top: 0.49cm;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;">Warisan budayanya banyak yang masih terkubur, menunggu kedatangan ilmuwan menguak misteri tanah ini.</span></span></span></div><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: Arial,sans-serif;"><span style="font-size: 100%;"><b>Nurhadi Rangkuti</b><span style="font-size: 78%;">Staf Pusat Penelitian Arkeologi Nasional</span></span></span></span>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-83253880061295187162010-10-24T20:09:00.000+07:002010-10-24T20:09:29.525+07:00Misteri Batu Bejambon (Paloh)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH9yglM_2fXaXvyUpSeAtf2T2UQbSe_oxhHh8mz8z_-QOX4rMfDpOFNgaUSBDPApYsweUFhWL10FR4_HPZINmkv8LxCLvDAdEFLVGURn2aNIVRysmOp6e8CICT1bsuvTSjWlnJogCGPi2d/s1600/5047575956_a6879233d3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH9yglM_2fXaXvyUpSeAtf2T2UQbSe_oxhHh8mz8z_-QOX4rMfDpOFNgaUSBDPApYsweUFhWL10FR4_HPZINmkv8LxCLvDAdEFLVGURn2aNIVRysmOp6e8CICT1bsuvTSjWlnJogCGPi2d/s320/5047575956_a6879233d3.jpg" width="320" /></a></div> Hamparan 2 buah batu besar tepat di tengah sungai itulah yang disebut Batu Bejamban . yang Jaraknya kurang lebih 10 m dari stegher (dermaga). Batu merupakan tempat berjemur buaya- buaya, oleh penduduk setempat batu tersebut adalah istana Raden Sambir. Di lokasi terdapatnya sumber mata air yang tidak jauh dari batu bejamban. Terletak di atas bukit dapat dilalui dengan berjalan kaki dengan menaiki anak tangga. Mata air tersebut dianggap keramat dan mempunyai khasiat dapat menyembuh berbagai penyakit .<br />
Sebenarnya menurut keterangan orang sakti terdapat 7 buah, namun yang ada hanya 4 buah mata air. Sumber mata air dalam 1 lingkaran lobang di atas batu besar, airnya tidak pernah kering, selalu ada walaupun ditimba beberapa liter. Sangat sulit untuk dicermati secara akal darimana air tersebut berasal.<br />
Menurut kepercayaan juga mata air yang muncul tersebut adalah tempat pemandian orang- orang ghaib atau orang kayangan di Kerajaan Paloh (Sumber :Blogger Wisata Sambas).Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-82288355376837782342010-10-24T20:02:00.001+07:002010-10-25T08:17:19.598+07:00Keharmonisan Kultur Tiga Etnis di Kalbar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXokXft_TPQSk_sJJPmlAWd_UYLeiwP8b-ng6-akXn1S82GwHWuZscte_yhuLm4YGSQQ8yIBIl65hjOVX6uHjlt1RdrHzF9lQDzioUsuFpyvRuFH9UtMhvG9ffYU-GVNAmAqiGcrmAU9u/s1600/71156_207265723314_3520830_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbXokXft_TPQSk_sJJPmlAWd_UYLeiwP8b-ng6-akXn1S82GwHWuZscte_yhuLm4YGSQQ8yIBIl65hjOVX6uHjlt1RdrHzF9lQDzioUsuFpyvRuFH9UtMhvG9ffYU-GVNAmAqiGcrmAU9u/s320/71156_207265723314_3520830_n.jpg" width="129" /></a></div>Kota Khatulistiwa itulah sebutan lain Kota Pontianak. Kota yang dilalui garis Khatulistiwa (Equator) tepat berada digaris lintang nol derajat bumi. Lokasi berada di pinggir jalan di daerah Siantan Tugu Khatulistiwa berdiri kokoh. Bangunan pertama yang dibangun sejak tahun 1928 oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda dulunya hanya berbentuk tonggak dengan anak panah. Tapi sekarang telah direnovasi dengan tiang dari bahan kayu besi atau kayu ulin (belian),<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB_L9JFVPehLmXOW1ythg4TYkwAu0b3MLsvzPV6ZAgGDu_KmhoJqlUl9PWMLm7SZu3AQRFo9G3MiEPv9OKDyM49Q6_txZrf8H3ZOJhTnzAzdKO_K2nUqkiAFelFNDWdmoQEUbe8XWwUkSu/s1600/5083472527_c1542ca821.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB_L9JFVPehLmXOW1ythg4TYkwAu0b3MLsvzPV6ZAgGDu_KmhoJqlUl9PWMLm7SZu3AQRFo9G3MiEPv9OKDyM49Q6_txZrf8H3ZOJhTnzAzdKO_K2nUqkiAFelFNDWdmoQEUbe8XWwUkSu/s320/5083472527_c1542ca821.jpg" width="320" /></a></div><br />
kelihatan begitu kokoh dan megah berdiri. Betapa eloknya Negeri yang dilalui garis Khatulistiwa hingga menciptakan suatu keajaiban tanpa bayangan (no shadow) pada saat hari kulminasi matahari setiap tahun pada tanggal 21 -23 Maret dan 21-23 September. Jadi tak perlulah berwisata jauh- jauh ke kota- kota yang dilalui garis khatulistiwa di Amerika Latin dan Afrika untuk menyaksikan moment ini, cukup hanya datang ke Pontianak, Kalimantan Barat. Karena di negara ini Indonesia semuanya ada, <a href="http://www.bloggerborneo.com/blogger-borneo-writing-contest-2010/" target="_blank">ELOK NEGERI KHATULISTIWA</a>….!!!<br />
Tepat di tengah- tengah Sungai Kapuas membentang luas di Kota Pontianak hingga membelah Kalimantan Barat. Sungai Kapuas mempunyai adalah saksi bisu dalam pendirian Kota Pontianak oleh Sultan Syarif Abdurrahman. Sejarah mistik tentang cerita Hantu Pontianak pun dikait- kaitkan dalam perjuangan mendirikan Pontianak. Hem.. menyeramkan, bukan ? tapi begitulah Pontianak dengan sejarahnya. Lebih menyeramkan bila anda belum mengunjunginya, karena dengan segala berbagai fasilitas hotel berbintang standar bintang 5, Restaurant,dan Leisure and Resort siap menyambut anda dengan pelayanan yang nyaman dan aman. Beberapa fasitas penunjang pariwisata yang lain seperti, taman hiburan bermain, tempat hiburan, mall, toko souvenier, Stadium Olahraga, dll pun dapat anda nikmati.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eC3MfGqBH_wHbdCOqkmUYLY8La-JFXBzrNjX76TnRXvv7mxU0ctpOqnzVML7kgco2d7F62_nN9XovpvUB5C1v7nYKOPx8d92-zOnS4QBRKQC-7JUKpo__oWHtrBg52Ib3OSDMcDT0Swv/s1600/4299021658_40b11da17c_s.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0eC3MfGqBH_wHbdCOqkmUYLY8La-JFXBzrNjX76TnRXvv7mxU0ctpOqnzVML7kgco2d7F62_nN9XovpvUB5C1v7nYKOPx8d92-zOnS4QBRKQC-7JUKpo__oWHtrBg52Ib3OSDMcDT0Swv/s1600/4299021658_40b11da17c_s.jpg" /></a></div>Tumbuhan asli kalbar<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1owb-FRPJbb6mUuVkTt26PaTLDCH5bXZgCnwgYXaa_32aEan6O_BeIPuWqNnAKtD9lXK0BVAFuZz9RWXjCq3Kb8gu9H64tZKj3RpXdWPl3ETqdDwH_YU77YHBmKr3OB_jbYhOOBqYrGhyphenhyphen/s1600/1516046p.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1owb-FRPJbb6mUuVkTt26PaTLDCH5bXZgCnwgYXaa_32aEan6O_BeIPuWqNnAKtD9lXK0BVAFuZz9RWXjCq3Kb8gu9H64tZKj3RpXdWPl3ETqdDwH_YU77YHBmKr3OB_jbYhOOBqYrGhyphenhyphen/s320/1516046p.jpg" width="320" /></a></div>Disamping itu Budaya Dayak tidak kalah fantastisnya dengan kepala bertahtakan hiasan bulu burung elang lambang, baju yang terbuat dari kulit kayu dan sebilah mandau dipinggang yang menggambarkan keberanian.<br />
<br />
Wanita Dayak cantik dengan pakaian khas dengan hiasan manik- manik berwarna warni. Berbagai tradisi dan Budaya Dayak yang masih abadi seperti “Gawai Dayak” selalu digelar setiap tahun yang sudah dijadikan event pariwisata Kalimantan Barat. Perayaan Tahun baru Imlek selalu menampilkan perarakan Naga (barongsai) yang spektakuler oleh Etnis Cina. Lampion- lampion merah menerangi kota- kota di Kalimantan Barat pada malam- malam setiap menyambut Imlek. Sangat <a href="http://www.bloggerborneo.com/blogger-borneo-writing-contest-2010/" target="_blank"><b>ELOK NEGERI KHATULISTIWA</b></a> dengan keberagaman dalam keharmonisan yang menciptakan keunikan dan akulturasi budaya di Kalimantan Barat. <br />
Tuhan telah memberikan alam di <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/15/elok-negeri-khatulistiwa-ayo-berwisata-ke-pontianak/" target="_self">bumi khatulistiwa</a> yang begitu indah untuk ditelusuri. Hutan tropis yang masih primitif dengan berbagai spesies langka hidup di hutan tropis misterius. Sungai- sungainya yang masih menjadi urat nadi masyarakat pun menyimpan berbagai spicies ikan. Sebut saja ikan Botia, semua jenis ikan Tor, beberapa jenis ikan rasbora, dan ikan arwana hampir dinyatakan punah CITES (Convention on International Trade for Endangered Spesies) ternyata masih hidup di sungai- Sungai Kalimantan Barat (baca : <a href="http://bpsplpontianak.kp3k.dkp.go.id/?action=baca_berita&id=80" target="_blank">Inventarisasi Ikan Langka di Kalimantan Barat</a>). Bila anda pencinta satwa liar anda dapat mengunjugi Taman Nasional Betung Kerihun di Kapuas Hulu. Disini terdapat berbagai habitat langka orang hutan dari spicies Pongo pygmaeus wurmbii dan Pongo pygmaeus pygmaeus yang menurut WWF termasuk hewan langka yang mana hanya tersisa 1330-2000 individu di Taman Nasional Betung Kerihun dan 500 – 1090 individu di Taman Nasional Danau Sentarum (<a href="http://www.wwf.or.id/berita_fakta/highlights/?10400/Kampanye-Konservasi-Orangutan-di-Sungai-Sedik-Kapuas-Hulu" target="_blank">www.wwf.or.id</a>).<br />
Bila datang ke Pontianak tidak lengkap rasanya bila tidak mencicipi makanan khasnya. Mie tiaw, <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2009/05/05/bubor-paddas-asli-sambas/" target="_self">Bubur Pedas</a>, Pulut Lemang/Pengkang, Goreng Pisang Jumbo, Cucor, Mie Sagu, bunga tahu dan aneka minuman es seperti, es Shanghai, Es lidah buaya, es buah- buahan lain yang dapat menyejukan badan anda saat berada di Kota Khatulistiwa ini. Masih banyak lagi kuliner khas lain yang hanya hadir ada saat perayaan hari besar Idulfitri, IdulAdha dan Tahun Baru Imlek misalnya Kue lapis, kue kering, Ketupat, kue keranjang, kue bulan dan manisan buah- buahan. Boleh dikatakan Kalimantan Barat kaya akan kuliner dan makanan yang enak- enak dengan aneka rasa. Anda juga dapat membawa pulang oleh- oleh penganan kuliner dengan menyusuri sudut- sudut di Kota Pontianak yang banyak menjual makanan khas seperti bingke, ikan asin, sotong pangkong, dan lempok.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQztgglyZZ4g68SKYbOyfGCwXoMa4qzYmNz-vEWPAKhLgCAp8GOrwPJzFemZgVRZUlCLJCXCwUwyUHlDTtb85k6bY079NexZUedcBFqXcOrYeyZ1YqVQI6P1gO_KBXG_VuUyVnsn123zj/s1600/5083471805_f87c69d730.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQztgglyZZ4g68SKYbOyfGCwXoMa4qzYmNz-vEWPAKhLgCAp8GOrwPJzFemZgVRZUlCLJCXCwUwyUHlDTtb85k6bY079NexZUedcBFqXcOrYeyZ1YqVQI6P1gO_KBXG_VuUyVnsn123zj/s1600/5083471805_f87c69d730.jpg" /></a></div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj18ZOzpRqx8R-FOpkod4PDRywOjsAxE0GcS6hYEyXQg-9-lCDOxnTjRZuaURIAPlrkoRZ6geFhLIrcz0gwClvjrLqocfxNh8L_LzRDuCr0kxLR9JmGkUNKeQN2RBASYXbmWJNVVH_Z7UOi/s1600/5083471637_6ceb55f9a0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj18ZOzpRqx8R-FOpkod4PDRywOjsAxE0GcS6hYEyXQg-9-lCDOxnTjRZuaURIAPlrkoRZ6geFhLIrcz0gwClvjrLqocfxNh8L_LzRDuCr0kxLR9JmGkUNKeQN2RBASYXbmWJNVVH_Z7UOi/s320/5083471637_6ceb55f9a0.jpg" width="320" /></a></div>Apalagi tahun 2010 ini adalah tahun kunjungan Kalbar, merupakan saat yang tepat untuk mengunjungi Kota Pontianak. Berbagai event wisata dengan menyajikan atraksi budaya digelar. Keindahan wisata alam pantai pasir putih pasir panjang Singkawang, Pantai Batu Ampar Kubu Raya, Pantai Selimpai Paloh, Sungai Kapuas, Danau Sebedang dan Sentarum, Taman Wisata Alam Bukit Kelam Sintang, dan masih banyak lagi keindahan alam Kalbar dengan sejuta misteri yang dapat anda nikmati dan telusuri. Silakan kunjungi disbudpar.kalbarprov.go.id untuk informasi. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9pkrPmyptzGzK8LPdrXR7_O4xJqTDFFpHHeURnFp2NNnAwDpxs_tRL3pAnGzdxLM7fUGrXGaRF-GLJBIhKayXcwecuRjuWyGmXYgM8UhpojYEi4rmirdJF4fEl70KVxpjF-60Ro_1CaKC/s1600/5046475987_571b9c7b8f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9pkrPmyptzGzK8LPdrXR7_O4xJqTDFFpHHeURnFp2NNnAwDpxs_tRL3pAnGzdxLM7fUGrXGaRF-GLJBIhKayXcwecuRjuWyGmXYgM8UhpojYEi4rmirdJF4fEl70KVxpjF-60Ro_1CaKC/s320/5046475987_571b9c7b8f.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmqTCphyvsPn_UydBOMyi-qVQ-UflXpS6zgmNEihbAaX8gmUAD9nOSHFQMQ9uy0a7Nnei9jLZOc5a8SIPAu11LckNZtkUNFIBcgsPTmN_6KqiM9cJIVUZ1nNi1SW7QqsjtZRp4tFl6vX4c/s1600/3616987720_23c2eb0133.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmqTCphyvsPn_UydBOMyi-qVQ-UflXpS6zgmNEihbAaX8gmUAD9nOSHFQMQ9uy0a7Nnei9jLZOc5a8SIPAu11LckNZtkUNFIBcgsPTmN_6KqiM9cJIVUZ1nNi1SW7QqsjtZRp4tFl6vX4c/s320/3616987720_23c2eb0133.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYjv9CVfUZDqDDvRc3awEVG7qHSaiLp1sZuvgb7sRvYkhD7_kunpiln7XslLz5xgQrFg6WfCM9IMv0TLlCmVRwnvHZgGgrf3ZOHvgXvPQTirOXV7fqAtDFTlmAja-7zSGeJh8kXlnUV56K/s1600/3616987512_e6c9cc850f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYjv9CVfUZDqDDvRc3awEVG7qHSaiLp1sZuvgb7sRvYkhD7_kunpiln7XslLz5xgQrFg6WfCM9IMv0TLlCmVRwnvHZgGgrf3ZOHvgXvPQTirOXV7fqAtDFTlmAja-7zSGeJh8kXlnUV56K/s320/3616987512_e6c9cc850f.jpg" width="320" /></a></div><br />
<a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/03/sambas-selayang-pandang/" target="_self">Kota Sambas </a>dikenal dengan sebutan Serambi Mekah. Karena pada jaman dulu Sambas adalah merupakan pusat pengajaran pendidikan Islam pada saat Kesultanan Sambas masih eksis. Kerajaan Sambas yang ada sekarang adalah keturunan dari kerajaan di Brunei Darussalam. Kerajaan tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang erat dengan Kerajaan Sambas.(Baca <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Sambas" target="_self">Kesultanan Sambas</a>, wikipedia).<br />
Sejak dimekarkan dari Singkawang dan Bengkayang pada 15 Juli 1999, <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/03/sambas-selayang-pandang/" target="_self">Kabupaten sambas </a>kini sedang membangun diberbagai sektor. Hingga menciptakan ekonomi masyarakat berkembang dengan baik, lebih kreatif dan inovatif yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan investasi, membaiknya infrastruktur dasar dan pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan.Tingkat kesehatan dan pendidikan masyarakat juga semakin membaik, berakhlak mulia dan memiliki ketahanan budaya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRTAeNrFNm-mb6H5Zdko9bbTJTS3H4ORAWaT7_-N34_ttZZp5ZeaDygXSnN3fr1Vty2J7C19e2p52f6VqyRX0TVwh2oLlomv51M-oqG4FkihoLcmGqlFB3KxWcrHIpXwiRSXdyRcpwzG3E/s1600/5083472077_759ee8b7cb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRTAeNrFNm-mb6H5Zdko9bbTJTS3H4ORAWaT7_-N34_ttZZp5ZeaDygXSnN3fr1Vty2J7C19e2p52f6VqyRX0TVwh2oLlomv51M-oqG4FkihoLcmGqlFB3KxWcrHIpXwiRSXdyRcpwzG3E/s320/5083472077_759ee8b7cb.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuN-3ZFFZcp154RVKGKX54qEVnLW06DOJYI2-AwJ1BonXPQZGshpJqTasVXwG3H5cAMV3yKeVlZ26nSb87gLZ17hxbNc6ighRRXzsoykFOPzI5nDaw62UGQBrE32fZ9DOwik-46Y8hYUIv/s1600/5083494267_b3bbbd127e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuN-3ZFFZcp154RVKGKX54qEVnLW06DOJYI2-AwJ1BonXPQZGshpJqTasVXwG3H5cAMV3yKeVlZ26nSb87gLZ17hxbNc6ighRRXzsoykFOPzI5nDaw62UGQBrE32fZ9DOwik-46Y8hYUIv/s320/5083494267_b3bbbd127e.jpg" width="213" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGJX5C0lfaLr5I5c8t1q_nCPbpftovIGZapQzu83fasz999YaO7f7X-aRBmTbIOADUxfI7763WdTgUYyzp105j0pY24fB_4OakMB_FjfCVMTCM6mdAq39_NSHN3AN9LbhNhwOOXaIGj5EC/s1600/5084065814_2980c67df9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGJX5C0lfaLr5I5c8t1q_nCPbpftovIGZapQzu83fasz999YaO7f7X-aRBmTbIOADUxfI7763WdTgUYyzp105j0pY24fB_4OakMB_FjfCVMTCM6mdAq39_NSHN3AN9LbhNhwOOXaIGj5EC/s1600/5084065814_2980c67df9.jpg" /></a></div>Bicara tentang budaya di Pontianak tidak pernah lepas dengan Budaya Melayunya yang masih kental dengan adat istiadatnya. Pria berpeci dengan baju teluk belanga bertapih kain bercorak serat nenas sampai ke betis adalah lambang kegagahan dan agamis bagi Pria melayu, sedangkan wanitanya bertudungkan kain khas di atas kepala dengan baju kurungnya yang anggun. Istana Kerajaan Melayu Istana Kadriah terletak di Kampung Beting dan Rumah Budaya Melayu di Kota Baru-Pontianak mungkin layak anda kunjungi untuk melihat keelokan arsitektur khas Melayu di Kota Khatulistiwa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu80a1kaELdUhHsXu2mpBs5j4myep3udeqbmjwNrEDe88B21GOhOI0AszL25FoVaepdMdjE0N9YJZ5RXA5lAbHrqftuuBUgKACGr7ucTkWOseESH1_8Uy0Tz_zE6Fxii8uGYpkQmVhfvDt/s1600/IMG_1017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu80a1kaELdUhHsXu2mpBs5j4myep3udeqbmjwNrEDe88B21GOhOI0AszL25FoVaepdMdjE0N9YJZ5RXA5lAbHrqftuuBUgKACGr7ucTkWOseESH1_8Uy0Tz_zE6Fxii8uGYpkQmVhfvDt/s1600/IMG_1017.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<h2> Singkawang - Ci Kung Temple</h2>Singkawang is about half hour drive from Pemangkat. Singkawang known by local and most of Indonesian as "Kota Amoi". "Amoi" in Hakka (a Chinese dialect) mean girl so may be it translated as "city of girls". I think the reason behind of this was you can easily find a lot of pretty girls around the city. This is for real, and it is not mean those girls are bad girls, they are come from decent family, it just because more then 60% of the Singkawang population are Chinese descent, so you can easily find a Chinese girl compare to most of Indonesian city. Since there are so many Chinese descent even the name of the city is named in Chinese.<br />
<br />
Any way, Ci Kung temple is located a bit out side Downtown Singkawang. (Blospot :Pemangkat)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84RUuLTTpHqBAWzAzh0uJTiqztgLu60q-8zcm2_APEpCjzCUAr9wbsucZ9h9SlAZqidiqUmYF5-QymimNqWcGHV7kuVHNDa7HmT3qsF74SffDTc9oIl6y2MFcuKjvOjizcCosPLc1gdzI/s1600/5084066518_3edb59401e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="101" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84RUuLTTpHqBAWzAzh0uJTiqztgLu60q-8zcm2_APEpCjzCUAr9wbsucZ9h9SlAZqidiqUmYF5-QymimNqWcGHV7kuVHNDa7HmT3qsF74SffDTc9oIl6y2MFcuKjvOjizcCosPLc1gdzI/s320/5084066518_3edb59401e.jpg" width="320" /></a></div><br />
<h2><a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/05/berburu-kuliner-super-hot-di-kota-sambas/">Berburu Kuliner Super Hot di Kota Sambas</a></h2>Jalan- jalan untuk berwisata memerlukan tenaga ekstra, apalagi perjalanan yang jauh dan memerlukan beberapa jam atau hari untuk mencapai destinasi kota tujuan. Wah… anda harus punya stok bekal uang yang mencukupi selama dalam perjalanan wisata untuk memenuhi biaya transportasi, penginapan, dan tentunya makanan/ minuman yang disebut juga akomudasi.<br />
Bicara tentang makanan… ini khusus bagi yang doyan makan. bagi yang enggak suka abaikan saja. He he he…<a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/03/sambas-selayang-pandang/" target="_self">Sambas </a>mempunyai wisata makanan/ kuliner yang enak dan sedap- sedap belaka. Sebut saja<a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2009/05/05/bubor-paddas-asli-sambas/" target="_self"> Bubbor Paddas</a> yang merupakan <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/05/berburu-kuliner-super-hot-di-kota-sambas/" target="_self">wisata makanan kuliner hot dan khas nomor satu di Sambas</a>. Beri cabe banyak- banyak, anda pasti kepedasan dengan sejuta hot dibibir. Just kidding…!!! Untuk mendapatkan masakan ini, cari di sekitar Jembatan Sabbo’ di sekitar <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/02/istana-keraton-kerajaan-sambas/">Istana Keraton Kerajaan Sambas</a>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfJtxokCmh6n3UsJihM_BGauJsP02wz787ryVoIPdV863jo_iXRToG6zuaKK_6E7VPe1fXtr5Wtw1KIoMsYygn3JOF4TJ_zRz59UwzmYoC8SbyNy44ZmZufHCtJ0tsKE5Fpsv8tfs4Tjuq/s1600/5053329559_2ff8aeaede.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfJtxokCmh6n3UsJihM_BGauJsP02wz787ryVoIPdV863jo_iXRToG6zuaKK_6E7VPe1fXtr5Wtw1KIoMsYygn3JOF4TJ_zRz59UwzmYoC8SbyNy44ZmZufHCtJ0tsKE5Fpsv8tfs4Tjuq/s320/5053329559_2ff8aeaede.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJdsVgrSV44v8mUX-IWFUhMtWE02j2cMx-QF7EMYJEiCK0584xLwZasxsuXzypjDMFqmolbAlC8urYA3LM9aH8vkIjeUSyWNRfai5bCvSX7Wr_wInnXwojip8NXHltobS9YmfkwAp6uEvj/s1600/5053329419_7663ff5525.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJdsVgrSV44v8mUX-IWFUhMtWE02j2cMx-QF7EMYJEiCK0584xLwZasxsuXzypjDMFqmolbAlC8urYA3LM9aH8vkIjeUSyWNRfai5bCvSX7Wr_wInnXwojip8NXHltobS9YmfkwAp6uEvj/s320/5053329419_7663ff5525.jpg" width="320" /></a></div>Bingke Juga tidak kalah sedapnya. Bingke adalah termasuk jenis kue manis dengan adonan telur, susu dan gula kemudian di panggang dengan tungku tradisional. Nah kebayangkan nikmat dengan rasa originalnya? Dari paduan adonannya sudah kelihatan betapa lezatnya makanan ini. Anda bisa mendapatkan makanan ini bila tiba di <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/" target="_self">Pasar Sambas</a>. Pagi hari adalah saat yang tepat untuk berburu kue ini lengkap dengan kue- kue yang lain, seperti kelappon, Ukkal, Sari Mukke, Cur daram- daram, otak unte, dan banyak lagi.<br />
Mau yang lebih hot lagi? Ada lagi makanan ekstrim yaitu Tanak Lade. Makanan ini adalah berbahan dasar kuah lada hitam yang kental dengan ikan gabus, Betok, dan ikan duri (Sijar ringan). Masakan ini adalah <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/05/berburu-kuliner-super-hot-di-kota-sambas/" target="_self">kuliner super hot ala Sambas</a>, bahkan pedasnya akan terasa lama dibadan bila mencicipi makanan ini. Sayang saya tidak mempunyai fotonya, karena saya memang tidak mempunyai kamera. Miskin amat..!! Bagi yang menyukai makanan pedas, anda bisa mencoba Tanak lade. Berani tantangan ? Siapa takut…!!!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB0v0CzOs1IlHFzedtpzADJJk70nBvf2JajPYnzzbB8csNuqkTMoY27tzJ-7BBWImrAL72zuT0DRpyyhioWOcnGzvkL_J75rdHXjd_JhIbTWtOo003a4yGl8E_-6aTYac6mRoTNj46bQDH/s1600/2332693684_31be5ce4e3_m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB0v0CzOs1IlHFzedtpzADJJk70nBvf2JajPYnzzbB8csNuqkTMoY27tzJ-7BBWImrAL72zuT0DRpyyhioWOcnGzvkL_J75rdHXjd_JhIbTWtOo003a4yGl8E_-6aTYac6mRoTNj46bQDH/s1600/2332693684_31be5ce4e3_m.jpg" /></a></div> <u></u>Pantai Selimpai hening, hanya terdengar desiran ombak. Sesekali terdengar bunyi kicauan burung dan suara nelayan yang sedang berlabuh dari mencari ikan. Tempat yang cukup nyaman untuk berlibur.<br />
Pantai indah di Kecamatan Paloh ini merupakan sebuah tanjung yang panjang menjorok ke laut di muara Sungai Paloh, dimana hamparan pasirnya merupakan tempat bertelurnya penyu. Daya tarik pantai Selimpai, antara lain hampir keseluruhan daerah ini ditumbuhi dengan hutan cemara yang membuat pantai ini menjadi khas dan berbeda dengan pantai – pantai lain yang ada di Kabupaten Sambas. Selain itu, penutup tanah (ground cover) di hutan cemara ini adalah rumput hijau yang hampir merata, sangat cocok untuk lokasi piknik atau camping ground. Sementara itu, pada bagian pantai yang berpasir putih, topografinya sangat landai dan tampak sangat bersih<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2YqG-w2vT-oATqIppbH9y3gYd7Hltd6X_Gkjbo8Cyb71aM5Cjq4z8okUhVsA1W50ekoQ8hbwuuXuq8rsU9uICCnda6uMW_d6uFK__DlLmO-kT__20b5dawomNMC7cWh9Ln9_e-Ms4US_T/s1600/5047887365_2fec991d3f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2YqG-w2vT-oATqIppbH9y3gYd7Hltd6X_Gkjbo8Cyb71aM5Cjq4z8okUhVsA1W50ekoQ8hbwuuXuq8rsU9uICCnda6uMW_d6uFK__DlLmO-kT__20b5dawomNMC7cWh9Ln9_e-Ms4US_T/s320/5047887365_2fec991d3f.jpg" width="320" /></a></div>Pantai yang merupakan tempat habitat bagi penyu–penyu laut yang bertelur ini terdapat pusat penangkaran dan pembudidayaan penyu, karena banyaknya penyu yang datang atau naik ke pantai ini untuk bertelur. Setiap bulan Mei, di daerah obyek wisata ini diselenggarakan pesta perang telur penyu oleh penduduk setempat dinamakan “Parr rang Pany nyo’ . Ini merupakan tradisi masyarakat Melayu Sambas. Pesta ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dan menolak bala. Setelah upacara ini selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan acara pelelangan telur penyu. Insya Allah kalau ada kesempatan saya akan mendokumentasikannya diblog ini.<br />
<div id="filedunder">Entry Filed under: <a href="http://id.wordpress.com/tag/wisata/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Wisata">Wisata</a>. Tag: <a href="http://id.wordpress.com/tag/pantai-selimpai/" rel="tag">Pantai Selimpai</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/pariwisata-sambas/" rel="tag">Pariwisata Sambas</a>.</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5qXF_rCwRXx0oqgKF_JUQ6twNXep8mKW3S6RGViadt5PYSbOlwoPJNXApV2kISiMcGS7JZogcA75j9XzsJXRtO7YGGyiAe75gv5kdzpJY4Dwl-OJHmkGLSCl3YscrVCcL8EKxb5NwgKM/s1600/3616989182_136bf4d299.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZ5qXF_rCwRXx0oqgKF_JUQ6twNXep8mKW3S6RGViadt5PYSbOlwoPJNXApV2kISiMcGS7JZogcA75j9XzsJXRtO7YGGyiAe75gv5kdzpJY4Dwl-OJHmkGLSCl3YscrVCcL8EKxb5NwgKM/s320/3616989182_136bf4d299.jpg" width="320" /></a></div>Sebuah Mesjid yang didirikan oleh Sultan Muhammad Syafiuddin II menampilkan Astitektur Melayu yang sangat simbolik dengan jumlah tiang tengah bagian dalam Mesjid Jami’ berjumlah delapan batang yang bermakna pendirinya adalah Sultan ke-8 atau Sultan ke-14 garis Kesultanan Kerajaan Sambas. Kedua bangunan peninggalan Kerajaan Sambas sangat dinamis antara nilai- nilai keIslaman dan budaya Melayunya.<br />
Bagi pengunjung bisa menyempatkan Sholat disini apabila berkunjung ke <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/02/istana-keraton-kerajaan-sambas/" target="_self">Istana Alwatzikhoebillah Sambas</a>.<u>Sumber :Blogger Wisata Sambas.</u> <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaY2KD1n0T9-nhwb-I7RHD9ky9XltCYp7cn-lpqOUeMIJD0NkJBchmrexONyW8KCJ1e4f8JEQUbN3bAVtRy7OmTyT7ClBibi7IIycKS29WXxJ8erK7ospy8VxcwNywTa3IGucafcZHj0EU/s1600/3616168925_3822762146.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaY2KD1n0T9-nhwb-I7RHD9ky9XltCYp7cn-lpqOUeMIJD0NkJBchmrexONyW8KCJ1e4f8JEQUbN3bAVtRy7OmTyT7ClBibi7IIycKS29WXxJ8erK7ospy8VxcwNywTa3IGucafcZHj0EU/s320/3616168925_3822762146.jpg" width="320" /></a></div>Dibaluti dengan warna kuning <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/02/istana-keraton-kerajaan-sambas/" target="_self">Istana Kerajaan Sambas</a> masih mempunyai kharisma bagi Masyarakat Sambas.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtsdCmTCCTmHgibfHRnXttQk3ptLuahw_iytXMUfJgZPkAruVPhf9hTg8LOUi6-4ab6wwcKQu_E9eW9KgsmzQYLK8SF2STCwcAgg1VkQDKf25a5RaMrWzfYRLV2k3Ht3XUjsGr9H94FO4M/s1600/3616989330_f6810e4255.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtsdCmTCCTmHgibfHRnXttQk3ptLuahw_iytXMUfJgZPkAruVPhf9hTg8LOUi6-4ab6wwcKQu_E9eW9KgsmzQYLK8SF2STCwcAgg1VkQDKf25a5RaMrWzfYRLV2k3Ht3XUjsGr9H94FO4M/s320/3616989330_f6810e4255.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiylnPicvpzKgBekrLCvsiyNuuAMitd5mAZR33qgClRVUa0eLT_9z3n_fBvGfFpQL0dTss-soRIWORTdFSpWMGv7du8lL4gS94pBzLfnlnVQD79MttetoaxzHNIa4BIVniSnGMqWtvwCmSK/s1600/3616175105_113c2f0e60.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiylnPicvpzKgBekrLCvsiyNuuAMitd5mAZR33qgClRVUa0eLT_9z3n_fBvGfFpQL0dTss-soRIWORTdFSpWMGv7du8lL4gS94pBzLfnlnVQD79MttetoaxzHNIa4BIVniSnGMqWtvwCmSK/s320/3616175105_113c2f0e60.jpg" width="213" /></a></div>Belum lengkap rasanya bila anda mengunjungi Kalimantan Barat bila belum mengunjungi <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/10/03/sambas-selayang-pandang/" target="_self">Sambas</a>. Untuk mengunjungi sambas anda bisa menghubungi <a href="http://wisatasambas.wordpress.com/2010/04/25/travel-pontianak-pemangkat/" target="_self">Travel Pontianak menuju Pemangkat</a> atau langsung saja menuju Kota Sambas. <br />
<div id="filedunder">Entry Filed under: <a href="http://id.wordpress.com/tag/wisata/" rel="category tag" title="Lihat seluruh tulisan dalam Wisata">Wisata</a>. Tag: <a href="http://id.wordpress.com/tag/arsitektur/" rel="tag">Arsitektur</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/keraton/" rel="tag">Keraton</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/pariwisata-indonesia/" rel="tag">Pariwisata Indonesia</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/sambas/" rel="tag">Sambas</a>.</div><div id="filedunder"><u>Sumber</u> :Blogger Wisata Sambas. </div><br />
<br />
Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-51575218800451622602010-10-24T12:41:00.000+07:002010-10-24T12:41:00.639+07:00Daya Back ground<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYUfw0WDIsX2lmMZbbz7U6sCk8obXbD1nle24DvzhpI8W8oZ-zbugp-len14J705EYW8xdGvaCa71YPjbtGvWJ4deT98yxcDATEEpxXEkxj9pkfi8R5QM3Mw2rhtvz6acFJvsguHkntHWU/s1600/dayak-pemburu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYUfw0WDIsX2lmMZbbz7U6sCk8obXbD1nle24DvzhpI8W8oZ-zbugp-len14J705EYW8xdGvaCa71YPjbtGvWJ4deT98yxcDATEEpxXEkxj9pkfi8R5QM3Mw2rhtvz6acFJvsguHkntHWU/s1600/dayak-pemburu.jpg" /></a></div>Jika mendengar sebutan kata <i>Dayak</i> pasti akan teringat akan nama sebuah suku yang hidup dan menetap di pulau Kalimantan. Suku Dayak adalah nama suku yang memiliki budaya yang bersifat daratan bukan budaya maritim. Budaya daratan yang dimaksud disini adalah sebuah budaya yang hampir di setiap segi kehidupan suku tersebut dilakukan di daratan bukan di daerah pesisir apalagi di lautan seperti budaya maritim. Hal itu dapat dilihat dari kegiatan sehari-harinya suku Dayak, seperti berburu, bertani, dan berkebun. <br />
<span style="color: #818181; font-size: 10px;"><i>www.kualalumpurcentral.com/Kuala%20Lumpur%20National%20Museum%20Dayak%20Head%20Hunter%20from%20Sarawak.jpg</i></span> <br />
<div align="justify">Kata Dayak menurut R. Sunardi dan O. K. Rahmat, keduanya menyatakan bahwa Dayak adalah sebuah kata untuk menyatakan suatu kelompok yang tidak menganut agama Islam dan hidup menetap di pedalaman Kalimantan. Istilah ini juga yang diberikan oleh bangsa Melayu yang hidup di daerah pesisir Kalimantan yang berarti gunung. Bangsa Melayu pada waktu itu adalah sekelompok masyarakat yang tidak lain dan tidak bukan adalah masyarakat yang berasal dari daerah Melayu dan berbahasa Melayu pula. Tetapi akan lain pengertiannya jika yang disebut orang Melayu adalah orang Dayak yang sudah memeluk agama Islam.</div><div align="justify">Jika dilihat dari pandangan orang Dayak sendiri, yang disebut sebagai orang Melayu adalah sekelompok orang yang berasal dari daerah Melayu dan para pendatang lain yang berdatangan ke Kalimantan, kecuali kelompok Tionghoa, yang mendiami Kalimantan. Orang-orang Melayu mengatakan bahwa Dayak itu berarti <i>orang gunung</i>. Tidak ada kamus atau para ahli yang menyatakan bahwa kata Dayak itu berarti orang gunung, hal itu disebabkan karena sebagian besar dari orang Dayak menetap di daerah hulu sungai dan topografi tanahnya bergunung-gunung tetapi tidak berarti orang Dayak adalah orang gunung. Di samping nama Dayak ada juga istilah <i>Dyak</i>. Istilah Dyak ini diberikan oleh orang Inggris dulu kepada suku-suku Dayak di Kalimantan Utara (Malaysia).</div><br />
<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYyl6Z4tRzLF4ZM4ykX656wPmSRLTatLvckegJ_y2V89TnOdx4kpVP3XB5DBK2vS57YRb2XTlIGYCFmACtf-3PmnNNpGbCdSJVzCSxNy6FthUa4AcFx43Vhm4rXhjlaMONtMs-J_FZzChy/s1600/dayak-balian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYyl6Z4tRzLF4ZM4ykX656wPmSRLTatLvckegJ_y2V89TnOdx4kpVP3XB5DBK2vS57YRb2XTlIGYCFmACtf-3PmnNNpGbCdSJVzCSxNy6FthUa4AcFx43Vhm4rXhjlaMONtMs-J_FZzChy/s1600/dayak-balian.jpg" /></a> </div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><span style="color: #818181; font-size: 10px;"><i>bolaeropa.kompas.com/photos/MATA%20AIR/5balian.jpg</i></span> </div><div align="justify">Suku Dayak yang Menetap di pulau Kalimantan itu tersebar di seluruh bagian Kalimantan dan hidup tersebar-sebar, di daerah hulu sungai, di daerah yang tofografinya gunung-gunung, lembah-lembah, dan di kaki bukit. Untuk menyebut jati diri mereka, orang Dayak biasanya memakai nama aliran sungai besar yang daerah pesisirnya mereka diami. Misalnya orang Dayak yang mendiami daerah pesisir sungai Kahayan, mereka menyebut jati diri mereka sebagai <i>uluh Kahayan</i> (orang Kahayan). Ada <i>uluh Katingan</i>, <i>uluh Barito</i>, dan lain sebagainya.</div><div align="justify">Di antara orang-orang Dayak itu sendiri, ada sekelompok orang yang berkeberatan memakai kata Dayak sehingga muncullah istilah yang lain, yairu <i>Daya</i>. Istilah Daya ini sangat populer di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Kata Dayak dan Daya sebenarnya merujuk pada satu suku saja, yaitu suku Dayak. Dan dalam bahasa Dayak Ngaju kedua kata itu merupakan sebuah kata sifat yang menunjuk pada suatu kekuatan. Dalam bahasa Sangen kata Dayak dan Daya itu berarti bakena (gagah).</div><div align="justify"> <i>Catatan: tulisan ini disadur dari <a href="http://sariyatno.com/2009/03/06/dayak/" target="_blank" title="Dayak">blog saya</a>.</i></div><div style="text-align: left;"> </div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-81475612546904211602010-10-24T12:07:00.000+07:002010-10-24T12:07:36.398+07:00Arts of Dayak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb79PGdqbTrDwkefW1JsvNqCXYup1rX82fcqf4h0GKL3b1fqYTn6TxPEZ7VDxF-RIBfvkjgriaLdAUwxUaTEJA_2kGfkAu3jyaaqkLzHAJwuiUtuVLtnVezvPj2FNJU33CO-1BACx7k-_X/s1600/DSC00162.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb79PGdqbTrDwkefW1JsvNqCXYup1rX82fcqf4h0GKL3b1fqYTn6TxPEZ7VDxF-RIBfvkjgriaLdAUwxUaTEJA_2kGfkAu3jyaaqkLzHAJwuiUtuVLtnVezvPj2FNJU33CO-1BACx7k-_X/s320/DSC00162.jpg" width="212" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOqVUaBmEKmD2THD9ozkUzUr1h69LabMLRu9fx4uhpakyagjuNh-yCYkpyOjCzBx14G_frMN2g8bUo9AVNsa0eueLmAitPOcl9exMzEdkOx_PXk9qu7GQW7NJ7hTHooDDVn_arXMxo_m9z/s1600/a_day_with_dayak_20100424_1573623348.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOqVUaBmEKmD2THD9ozkUzUr1h69LabMLRu9fx4uhpakyagjuNh-yCYkpyOjCzBx14G_frMN2g8bUo9AVNsa0eueLmAitPOcl9exMzEdkOx_PXk9qu7GQW7NJ7hTHooDDVn_arXMxo_m9z/s320/a_day_with_dayak_20100424_1573623348.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe1Q811QQW0AE2G1aVcpfCi3HLqXaH_gY-swo-Lxc0QAel5f1eKxVRMXR3MD7H8Z4FeYVdrPAHJw4JTBj6Q-Z5F_QYUXWZ1sWPuSu8cJBSzS7HmTwiCCZWssS9YcriSvmnUvE0M0Rz3BY/s1600/a_day_with_dayak_20100424_1506174152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDe1Q811QQW0AE2G1aVcpfCi3HLqXaH_gY-swo-Lxc0QAel5f1eKxVRMXR3MD7H8Z4FeYVdrPAHJw4JTBj6Q-Z5F_QYUXWZ1sWPuSu8cJBSzS7HmTwiCCZWssS9YcriSvmnUvE0M0Rz3BY/s320/a_day_with_dayak_20100424_1506174152.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiZUab4D9fUUgon1rVs3mAHtuSAcvdeO5OEC3TXoVdb4JUx_KbIMPhtLI4NpQ9enHMxW1QE2o8fp2Cwk2q_hT60XVIisnIWho8yR4lNb0yUmh6Uenw9r-reLexEEPbt2-Q8-gUKAZrPE3/s1600/a_day_with_dayak_20100424_1649406099.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYiZUab4D9fUUgon1rVs3mAHtuSAcvdeO5OEC3TXoVdb4JUx_KbIMPhtLI4NpQ9enHMxW1QE2o8fp2Cwk2q_hT60XVIisnIWho8yR4lNb0yUmh6Uenw9r-reLexEEPbt2-Q8-gUKAZrPE3/s320/a_day_with_dayak_20100424_1649406099.jpg" width="212" /></a></div><div style="text-align: center;"> Gambar ini adalah sebagain kecil Seni dan budaya dayak yang masih banyak belum tergali oleh karena banyak kendala dan keterbatasannya, namun sesungguhnya tidak kalah menarik dengan seni maupun budaya di daerah lain. Tolong bantuan doa dan saran-saran yang membangun kiranya seiring dengan berjalannya waktu budaya Dayak juga sesegera mungkin dapat dimunculkan dipentas seni dan budaya bergengsi, biar semua orang tahu bahwa Dayak juga punya peradaban dan punya nilai seni yang tinggi dan baik </div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-34398392294416463792010-10-24T11:45:00.000+07:002010-10-24T11:45:02.188+07:00Ulah FPI VS PATUNG NAGA SINGKAWANG thn.2008<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqdaGp0m3I3rCtabV_J-PY5fhA0_cKj5XDk0FXRBVl-YWJXoohlBJqgKHMMh4_yqdhLpkvtGlN070rYbigK04ihxxDLkJ9-B8m-jrNAt9Osas2Ags-RQ4KD8_Jy5zRHg2gvbXT-14U6eE5/s1600/skw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqdaGp0m3I3rCtabV_J-PY5fhA0_cKj5XDk0FXRBVl-YWJXoohlBJqgKHMMh4_yqdhLpkvtGlN070rYbigK04ihxxDLkJ9-B8m-jrNAt9Osas2Ags-RQ4KD8_Jy5zRHg2gvbXT-14U6eE5/s1600/skw.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">5.02 min. | 4.3333335 user rating | 5210 views</div><div style="text-align: center;"> video polemik tugu naga Singkawang 2008 part1... </div><div style="text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH-GJG4u6Wh0HkN245zPh2nxrLv1RzFLX6PF5jS8GplyARZq-tEwagUPqlYBgvdYF9-pTLekaGlz9Hgy1TKknVCfiXsYwOE9WoJAQdYetO-tA6LGQSt4rkOxie0BK7iJWkWGSM5ZSIt9c5/s1600/skw+FPI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH-GJG4u6Wh0HkN245zPh2nxrLv1RzFLX6PF5jS8GplyARZq-tEwagUPqlYBgvdYF9-pTLekaGlz9Hgy1TKknVCfiXsYwOE9WoJAQdYetO-tA6LGQSt4rkOxie0BK7iJWkWGSM5ZSIt9c5/s1600/skw+FPI.jpg" /></a></div><div style="text-align: left;">10.97 min. | 5.0 user rating | 7646 views<br />
demo aksi pembubaran FPI di kota Singkawang(Kal_Bar) yang diikutin oleh massa yang jumlahnya sekitar 5000an <span class="IL_AD" id="IL_AD6">orang</span> yang berasal dari suku kaum dayak, melayu, madura, tionghoa.... </div><div style="text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkwOL5GSR2ixPgHjtSbQm0vfFR67ZkcESviiJynUKZEm7PjSs1NbAxhm_0Wrjb0S6vn7goBSoifgdFL7K16Hjpyk-GHKsJeYjhH7Xg_tXZ6jngMPuO5rUG5lwut1diikXFsXTUyTsTop6m/s1600/skw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-6995279147360493592010-10-23T22:40:00.001+07:002010-10-24T10:49:18.695+07:00KERUSUHAN TARAKAN versi Masyarakat THN 2010<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvZywChkatwJyJZkiWkSsJbkGIXu2sJeFb7iKUV0IQpNfqPPXOGgzlUaLCfa7iTCCm0c2i-3HlUNIdLMhd_T9dwO_6kTiVPmO4FJ2FTfAcWfekJExXkCiWvwrfApo0NWvrUoq6P6Ae5d29/s1600/Foto_Konflik_Tarakan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvZywChkatwJyJZkiWkSsJbkGIXu2sJeFb7iKUV0IQpNfqPPXOGgzlUaLCfa7iTCCm0c2i-3HlUNIdLMhd_T9dwO_6kTiVPmO4FJ2FTfAcWfekJExXkCiWvwrfApo0NWvrUoq6P6Ae5d29/s1600/Foto_Konflik_Tarakan.jpg" /></a></div><b></b> KERUSUHAN TARAKAN<br />
Kerusuhan terjadi karena kesenjangan sosial, tokoh masyarakat Tarakan, Kalimantan Timur, Sofyan Asnawie, menilai kerusuhan etnis setempat disebabkan adanya kesenjangan sosial yang lebar antara warga pribumi dan para pendatang. Warga pendatang mendominasi hampir semua lini sektor pemerintahan, ekonomi dan sosial. "Di Pemerintahan Tarakan tidak ada warga pribumi yang menduduki jabatan tinggi, semua pendatang,” paparnya saat dihubungi wartawan, Senin (27/9/10).<br />
Karenanya, Sofyan mengaku tidak kaget terjadi peristiwa kerusuhan etnis di Tarakan sehingga menyebabkan satu tewas dan satu terluka parah. “Pasti suatu saat akan terjadi peristiwa ini,” paparnya. Sofyan berharap ada pemerataan status sosial–ekonomi antara warga pendatang dan warga pribumi. Tiadanya kesenjangan, menurutnya, akan mampu mengikis kebencian di antara warga pribumi dan pendatang.<br />
Kondisi Kota Tarakan hingga pukul 20.00 WITA Senin (27/9/10) masih mencekam. Ini buntut kerusuhan antaretnis yang terjadi di kawasan Juata Kerikil pada pagi dini hari tadi. Kerusuhan antaretnis disebabkan adanya peristiwa pemalakan antara warga salah satu etnis terhadap etnis lainnya. Pemalakan ini berakhir dengan adanya pengeroyokan warga sehingga menyebabkan satu orang bernama Abdullah meninggal dan seorang lagi terluka parah.<br />
Mereka ayah dan anak. Ayahnya meninggal sedangkan anaknya harus dirawat di rumah sakit,” paparnya. Akibat peristiwa ini, kata Sofyan, ratusan warga membakar empat rumah di kawasan Juata Kerikil. Mereka juga mencari orang-orang yang mengeroyok dua rekannya. Mengantisipasi agar kerusuhan tidak meluas ke kota, aparat keamanan sudah melokalisir tempat kejadian perkara agar tidak merembet ke kawasan kota Tarakan. Polisi juga sudah berupaya memburu para pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan satu meninggal dan satu orang harus dibawa ke rumah sakit. Berikut ini Foto-Foto paska <a href="http://nanlimo.blogspot.com/2010/09/tarakan-bentrok-1-tewas-4-rumah-dibakar.html">Kerusuhan Tarakan</a> :Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-43932170600692785222010-10-23T22:17:00.000+07:002010-10-23T22:17:57.104+07:00KRONOLOGIS KERUSUHAN TARAKAN VERSI POLRI THN 2010<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWjNL0e3uoT-q3wHKcSp1jXZ439SrlE2zHoP46w6qrTjy26HOGVjE4BuzlGHLXqtVu21wq9K30SZ9Ewr9XOZUQq5JRbaeo3iL-oNbhdW6bvjB2u4SShLHrOCjqD3UZhEFLCnGpVspbv-95/s1600/Kapolri-Jenderal-BHD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWjNL0e3uoT-q3wHKcSp1jXZ439SrlE2zHoP46w6qrTjy26HOGVjE4BuzlGHLXqtVu21wq9K30SZ9Ewr9XOZUQq5JRbaeo3iL-oNbhdW6bvjB2u4SShLHrOCjqD3UZhEFLCnGpVspbv-95/s1600/Kapolri-Jenderal-BHD.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
Kapolri: Bambang Hendarso Danuri<br />
<br />
<br />
<div align="left" class="text_article"><b>TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA</b>- Kronologi kerusuhan di Tarakan 26 September 2010 malam yang melibatkan kelompok suku Bugis dan suku Tidung menurut kacamata Polri sebagai berikut.<br />
<b><br />
Minggu sekitar pukul 22.30 WITA</b> Sdr Abdul Rahmansyah warga Juanta Permai sedang melintas di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata Kec Tarakan Utara, Kota Tarakan. Secara tiba-tiba dikeroyok 5 orang tidak dikenal sehingga Abdul Rahmansyah luka-luka di telapak tangan. <br />
<br />
Selanjutnya Abdul Rahmansyah pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan berobat.<br />
<br />
<b>Senin 27 September 2010, pukul 00.30 WITA</b>, Abdullah (56) ayah Abdul Rahmansyah beserta 6 orang keluarga dari Suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang dan tombak. <br />
<br />
Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal satu diantara pengeroyok di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata, Tarakan Utara Kota Tarakan. <br />
<br />
Penghuni rumah yang mengetahui bahwa rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Kemudian terjadilah perkelahian antara kelompok Abdullah (warga Suku Tidung) dengan penghuni rumah tersebut (kebetulan warga Suku Bugis Latta). Akibatnya Abdullah meninggal dunia terkena sabetan senjata tajam.<br />
<b><br />
30 menit kemudian</b> terjadi penyerangan di Perum Korpri Jl Seranai III, Tarakan Utara, Kota Tarakan yang dilakukan sekitar 50 orang dari Suku Tidung bersenjata mandau, parang dan tombak. Terjadi pengrusakan terhadap rumah milik Noodin (Warga Suku Bugis Letta). <br />
<br />
<b>Pukul 05.30 WITA</b> terjadi lagi aksi pembakaran rumah milik Sarifuddin (Warga Suku Bugis Latta), Warga Perum Korpri Jl. Seranai Rt 20 Kel Juata Permai, Tarakan Utara.<br />
<br />
<b>Pukul 06.00 WITA,</b> sekitar 50 orang warga Suku Tidung mencari Bapak Asnah (Warga Suku Bugis Latta), namun berhasil diamankan anggota Brimob.<br />
<br />
<b>Pukul 10.00 WITA,</b> massa kembali mendatangi rumah tinggal Noodin (Warga Suku Bugis Latta) dan langsung membakarnya. Selanjutnya terjadi aksi pengrusakan terhadap 4 sepeda motor yang berada di rumah Noodin.<br />
<br />
<b>Pukul 18.00 WITA, </b>terjadi pengeroyokan terhadap Samsul Tani (Warga Suku Bugis), Warga Memburungan Rt 15 Kec Tarakan Timur, Kota Tarakan.<br />
<br />
<b>Pukul 20.30 WITA</b> hingga 22.30 WITA bertempat di Kantor Camat Tarakan Utara berlangsung pertemuan yang dihadiri untur Pemda setempat seperti Walikota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim serta perwakilan dari Suku Bugis dan Suku Tidung. <br />
<br />
<b>Hasil pertemuan adalah sebagai berikut :</b><br />
1. Sepakat untuk melihat permasalahan tersebut sebagai masalah individu.<br />
2. Sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku.<br />
3. Segera temukan pelaku.<br />
4. Seluruh kegiatan pemerintahan dan perekonomian berjalan seperti biasa.<br />
5. Elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama mendukung upaya penegakkan hukum.<br />
6. Mengatasi akar permasalahan secara tuntas.<br />
7. Tidak menciptakan pemukiman yang homogen.<br />
8. Seluruh tokoh elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar dapat menahan diri.<br />
9. Peranan pemerintah secara intern terhadap kelompok etnis.<br />
<br />
<b>Selasa 28 September 2010 pukul 11.30 WITA,</b> telah diamankan 2 orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan Abdullah yaitu <br />
<br />
1. Sdr BAHARUDIN alias BAHAR (20 Thn), berperan pelaku penebas parang.<br />
2. Sdr BADARUDIN alias ADA (16 Thn), berperan membantu.<br />
<br />
<b>Namun pada Selasa malam</b> (28 September 2010) pukul 20.21 WITA, terjadi lagi bentrokan warga dan aksi pembakaran terhadap rumah milik H SANI (salah seorang tokoh Suku Bugis Latte Pinrang. Massa yang diperkirakan berjumlah 300 orang melakukan aksi tersebut yang mengakibatkan 1 (satu) rumah terbakar, 2 (dua) korban meninggal dunia atas nama: PUGUT (37) dan MURSIDUL ARMIN, dan 4 luka-luka.<br />
<br />
<b>Mabes Polri telah mengirimkan 172 personil Brimob </b>dari Kelapa dua untuk memback up ke Polres Tarakan. Pasukan telah diberangkatkan pukul 04.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta tiba di Tarakan pukul 07.30 WITA. (divhumas Polri)</div><br clear="all" /> <div style="float: left; vertical-align: bottom;"> <div align="left" class="font11">Penulis: widodo</div><div align="left" class="font11">Editor: widodo</div></div><div style="float: right;"> <div class="link-title-box">Share</div><div class="addthis_toolbox addthis_32x32_style addthis_default_style"> <a class="addthis_button_facebook at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&winname=addthis&pub=ioezhe&source=tbx32-250&lng=en-US&s=facebook&url=http%3A%2F%2Fwww.tribunnews.com%2F2010%2F09%2F30%2Fini-kronologi-lengkap-kerusuhan-tarakan-versi-polri&title=Ini%20Kronologi%20Lengkap%20Kerusuhan%20Tarakan%20versi%20Polri%20-%20Tribunnews.com&ate=AT-ioezhe/-/-/4cc2fb4f1a9f1a4b/2&CXNID=2000001.5215456080540439074NXC&pre=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2Fsearch%3Fq%3Dwww.kerusuhanTarakan.com%26ie%3Dutf-8%26oe%3Dutf-8%26aq%3Dt%26rls%3Dorg.mozilla%3Aen-US%3Aofficial%26client%3Dfirefox-a&tt=0" target="_blank" title="Send to Facebook"><span class="at300bs at15t_facebook"></span></a> <a class="addthis_button_twitter at300b" href="" target="_blank" title="Tweet This"><span class="at300bs at15t_twitter"></span></a> <a class="addthis_button_myspace at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&winname=addthis&pub=ioezhe&source=tbx32-250&lng=en-US&s=myspace&url=http%3A%2F%2Fwww.tribunnews.com%2F2010%2F09%2F30%2Fini-kronologi-lengkap-kerusuhan-tarakan-versi-polri&title=Ini%20Kronologi%20Lengkap%20Kerusuhan%20Tarakan%20versi%20Polri%20-%20Tribunnews.com&ate=AT-ioezhe/-/-/4cc2fb4f1a9f1a4b/3&CXNID=2000001.5215456080540439074NXC&pre=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2Fsearch%3Fq%3Dwww.kerusuhanTarakan.com%26ie%3Dutf-8%26oe%3Dutf-8%26aq%3Dt%26rls%3Dorg.mozilla%3Aen-US%3Aofficial%26client%3Dfirefox-a&tt=0" target="_blank" title="Send to MySpace"><span class="at300bs at15t_myspace"></span></a> <a class="addthis_button_google at300b" href="http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&winname=addthis&pub=ioezhe&source=tbx32-250&lng=en-US&s=google&url=http%3A%2F%2Fwww.tribunnews.com%2F2010%2F09%2F30%2Fini-kronologi-lengkap-kerusuhan-tarakan-versi-polri&title=Ini%20Kronologi%20Lengkap%20Kerusuhan%20Tarakan%20versi%20Polri%20-%20Tribunnews.com&ate=AT-ioezhe/-/-/4cc2fb4f1a9f1a4b/4&CXNID=2000001.5215456080540439074NXC&pre=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2Fsearch%3Fq%3Dwww.kerusuhanTarakan.com%26ie%3Dutf-8%26oe%3Dutf-8%26aq%3Dt%26rls%3Dorg.mozilla%3Aen-US%3Aofficial%26client%3Dfirefox-a&tt=0" target="_blank" title="Send to Google"><span class="at300bs at15t_google"></span></a> <a class="addthis_button_compact at300m" href=""><span class="at300bs at15t_compact"></span></a> </div></div><br clear="all" />Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-36682355333422189492010-10-23T21:48:00.000+07:002010-10-23T21:48:04.959+07:00SINGKAWANG KOTA AMOY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr5FUaSDB_iFqmS9Z8lLMq_Un0g01Cp9SdhyphenhyphenEjYkL3sY-6JTeTTyAv8xVCBZX8SkgrbBZNE2PLzeCr_ccZ-Xr43jernEPVRew8trNyQvt74_FlVn0Bava_V2cQouodwFJKceDw5dF629GQ/s1600/kota+singkawang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr5FUaSDB_iFqmS9Z8lLMq_Un0g01Cp9SdhyphenhyphenEjYkL3sY-6JTeTTyAv8xVCBZX8SkgrbBZNE2PLzeCr_ccZ-Xr43jernEPVRew8trNyQvt74_FlVn0Bava_V2cQouodwFJKceDw5dF629GQ/s1600/kota+singkawang.jpg" /></a></div> KOTA SINGKAWANG<br />
Singkawang atau bisa disebut KOTA AMOY adalah sebuah kota yang dulunya menjadi ibu kota Sambas dan setelah di lakukan pemekaran kabupaten Sambas singkawang menjadi bagian dari kabupaten Bengkayang.Dengan UU No 12 tahun 2001 Singkawang resmi menjadi Pemerintahan kota Singkawang.Singkawang terletak 145 km dari ibu kota provinsi KAL-BAR yaitu Pontianak dan terbagi menjadi lima daerah yaitu Singkawang utara, Singkawang selatan, Singkawang barat, Simgkawang timur, dan Singkawang tengah.<br />
<br />
Nama unik kota Sinkawang mempunyai beberapa asal-usul.Ada yang mengatakan bahwa nama Singkawang diambil dari nama tanaman yaitu "TENGKAWANG" yang terdapat di wilayah hutan tropika.Dalam versi orang cina atau Tionghua dari suku "KHEK/HAKKA" kata Singkawang berasal dari kata Sau Kew Jong yang berarti kota yang terletak diantara laut,muara,gunung,dan sungai.Orang tinghua tersebut tidak berlebihan, kenapa tidak ?,karena Sebelah barat kota Singkwang berbatasan dengan laut natuna,Sebelah selatan dan timur koya Singkawang berbatasan dengan Gunung Roban, Pasi, Raya,dan Gunung Poteng, sedangkan di tengah-tengah kota Singkawang sungai yang mengalir ke laut natuna.<br />
<br />
Masyarakat Singkawang begitu heterogen sehingga Singkawang di kenal sebagai kota multi etnis.sebagian besar etnis yang ada di singkawang yaitu etis Melayu, Dayak, dan Tionghua.Singkawang dikenal sebagai Hongkongnya Indonesia atau kota Seribu Vihara karena etnis Tionghua yang ada di Singkawang mencapai 42% dari jumlah penduduk kota Singkawang.Dalam berkomunikasi etnis Tionghua menggunakan bahasa Khek/Hakka sehingga takheran jika berada di kota Singkawang seperti berada di salah satu sudut Kota Hongkong.Salah satu budaya etnis Tionghua adalah CAP GO MEH yang di langsungkan 15 hari setelah tahun baru imlek.karnval ta'aruf dan Pawai Takbir adalah salah satu budaya adat melayu yang mayoritas beragama islam yang ada di Singkawang.sedangkan budaya etnis dayak yang ada di Singkawang yaitu Naik Dango.<br />
<br />
Singkawang juga di sebut kota pariwisata, objek-objek pariwisata yang ada di singkawang menggerakkan hati para wisatawan untuk datang ke kota Singkawang tersebut.Kota Singkawang memiliki objek pariwisata yaitu : Pasir Panjang, Sinka Island Park (Teluk Mak Jantu), Klenteng di Gunung Pasi, Gunung Sari, Bukit Bugenvil, Taman teratai, dan Cap Go Meh yang merupakan budaya etnis Tiong Hua.Objek-objek wisata tersebut itulah yang menambah devisa kota Singkawang.<br />
(Dicopy dari: Singkawang Chinese/fb).Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-41902174644995602872010-10-23T20:47:00.000+07:002010-10-23T20:47:44.820+07:00BORNEO EKTRAVAGANZA 2010<div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC8dJs9v16FJKY03pkx-lSloJOhvGfImJrbek3IOjHiTqva0mm9K6LswXABOJ6uQkYDzeKyx795d_lTGQQA1-U3ZvfcAseYT5-_MNI0hv4wnMQ2Lq5sWA1ev2mZIdxdNJpDXKy_G6ibyPh/s1600/kalimantan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC8dJs9v16FJKY03pkx-lSloJOhvGfImJrbek3IOjHiTqva0mm9K6LswXABOJ6uQkYDzeKyx795d_lTGQQA1-U3ZvfcAseYT5-_MNI0hv4wnMQ2Lq5sWA1ev2mZIdxdNJpDXKy_G6ibyPh/s320/kalimantan.jpg" width="320" /></a><b> KALIMANTAN TIDAK KALAH DENGAN BALI</b></div><b>KUTA, KOMPAS.com</b> - Empat provinsi di Pulau Kalimantan menggelar promosi bersama bertajuk Borneo Extravaganza 2010 di sebuah mal di kawasan wisata Kuta, Bali, Jumat (8/10). Lewat kegi atan dua hari itu, para pemangku kepentingan di Kalimantan ingin menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.<br />
<br />
"Kalimantan tidak kalah dengan Bali. Pulau itu kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya serta pesona alamnya. Melalui pameran wisata seperti inilah kesempatan membuka apa-apa yang dimiliki pulau itu kepada para turis. Semoga lebih banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Borneo," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Iptek Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Titin Soekarya, dalam acara pembukaan pameran itu di Kuta, Jumat (8/10).<br />
<div style="text-align: justify;">Borneo Extravaganza merupakan salah satu kegiatan pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan provinsi yang ada di Kalimantan, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan . Acara ini pertama kali diselenggarakan di Mal Taman Anggrek, Jakarta, pada 2004 lalu. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Borneo Extravaganza keempat.</div><div style="text-align: justify;">Dikatakan, luasnya wilayah Nusantara harus ditawarkan pada para turis asing. Jenis wisata yang potensial, antara lain berpetualang masuk hutan belantara, mendaki gunung, dan melihat langsung hutan yang selama ini dikenal dengan paru-paru dunia, seperti Taman Nasional Danau Sentarum dan Betung Kerihun di Kabupaten Kapuas Hulu.</div><div style="text-align: justify;">"Orang juga selalu rindu dengan suasana pasar terapung di Kalimantan. Kita dorong agar masyarakat di sekitarnya membuka penginapan sehingga menjadi tempat penginapan (<i> homestay</i>) yang pasti digemari wisatawan," kata Titin.</div><div style="text-align: justify;">Selama pameran, Borneo Extravaganza antara lain menyajikan paparan tentang potensi wisata yang kini digiatkan, seperti seperti Museum Mulawarman, Tugu Khatulistiwa, serta Wisata Sungai Mahakam, Barito, dan Kapuas. Sedangkan pada wisata kuliner, disajikan sensasi menikmati makanan khas Kalimantan tempo dulu dan sekarang yang sudah bercampur dengan budaya Melayu dan Bugis.</div>sumber : <a href="http://travel.kompas.com/read/2010/10/08/20121820/Kalimantan.Tidak.Kalah.dari.Bali...-5">www.travel.kompas.com</a>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-21914309064424357402010-10-23T20:30:00.000+07:002010-10-23T20:30:30.604+07:00ADAT-BUDAYA KAHARINGAN TERANCAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4oMffCEumnrB3yBRNzZywbs1NXDNgyfiofmA0sgiySY5-E9skaeRwgDolbTTsikK1FLNC-6mjy5rYy_pWGTFzr_bvkYpHYkFYSWwVrpzB9FK9OyA_24Uyj5biVJmZGIWCkg873a0gBCe/s1600/AGAMA+KAHARINGAN+TERANCAM.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT4oMffCEumnrB3yBRNzZywbs1NXDNgyfiofmA0sgiySY5-E9skaeRwgDolbTTsikK1FLNC-6mjy5rYy_pWGTFzr_bvkYpHYkFYSWwVrpzB9FK9OyA_24Uyj5biVJmZGIWCkg873a0gBCe/s320/AGAMA+KAHARINGAN+TERANCAM.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #232323; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 18px;"><strong style="list-style-type: none; margin: 0px; padding: 0px;">BARABAI, KALSEL, KOMPAS.com </strong>— Agama atau kepercayaan Kaharingan yang dianut masyarakat adat Dayak Meratus di Kalimantan Selatan kini terancam punah. Hal tersebut disampaikan Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Adat Borneo Selatan atau LPMA Borneo Selatan, Juliade.</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: #232323; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Hal itu bisa terjadi bila masyarakat adat Dayak Meratus tidak lagi melaksanakan upacara-upacara adat mereka dan saat ini gejala itu sudah tampak," ujarnya saat ditemui di Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sekitar 165 km utara Banjarmasin, Rabu (14/7/2010).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kepercayaan itu, khususnya pada masyarakat adat Dayak Meratus, tidak tertuang dalam sebuah kitab suci sebagaimana agama lain yang berkembang di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada masyarakat adat Dayak Meratus, agama tersebut berkembang dengan menggunakan budaya bertutur oleh tetua adat atau mereka yang memiliki kemampuan khusus untuk itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut dia, saat ini jumlah tetua adat yang menguasai dan mampu menuturkan ajaran agama kepercayaan Kaharingan makin sedikit dan hanya dapat ditemui saat pelaksanaan upacara adat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Agama kepercayaan Kaharingan pada masyarakat adat Dayak Meratus dituturkan secara khusus oleh mereka yang terpilih sehingga tidak semua orang bisa dan mampu mempelajarinya," katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, di masyarakat adat Dayak Meratus memang tidak ada guru khusus yang bertugas memberikan pelajaran tentang hal tersebut. Sementara itu, pihak pemerintah juga tidak mengupayakannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan Tengah (Kalteng), saat ini di Kota Palangkaraya, ibu kota Kalteng, telah berdiri sekolah khusus tentang agama Kaharingan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal tersebut diperparah oleh kondisi generasi muda Dayak Meratus. Banyak dari mereka kini sudah enggan mempelajari cara bertutur menurut kepercayaan mereka itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ia menambahkan, agama kepercayaan Kaharingan bagi masyarakat Adat Dayak Meratus erat kaitannya dengan aktivitas keseharian mereka, seperti merambah hutan, berhuma, berburu, dan melaksanakan upacara adat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Namun saat ini, sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi, kegiatan upacara keagamaan dan budaya masyarakat adat Dayak Meratus telah mengalami pergeseran dan mulai kehilangan makna," tambahnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ilmu dan teknologi yang merambah hingga ke pedalaman Pegunungan Meratus, tempat komunitas Dayak Meratus tinggal, membuat generasi muda mereka mulai beranggapan bahwa pelaksanaan upacara adat merupakan sesuatu yang primitif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pelaksanaan upacara adat, seperti Aruh Ganal, kini lebih banyak dilakukan karena hanya sebagai pemenuhan kewajiban dan kadang untuk tujuan komersial dalam rangka menarik minat wisatawan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Padahal, tanpa disadari, hal tersebut membuat pelaksanaan agama kepercayaan Kaharingan mulai ditinggalkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal itu pulalah yang menyebabkan jumlah orang Dayak Meratus yang menguasai tutur agama Kaharingan semakin hari semakin sedikit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sementara itu, generasi muda Dayak Meratus yang berpendidikan kebanyakan berkonsentrasi pada masalah pengakuan dan perjuangan terhadap hak-hak masyarakat adat saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mereka yang kini berdomisili di kawasan perkotaan juga tidak lagi melaksanakan upacara adat. Dengan demikian, secara otomatis, pengamalan agama kepercayaan Kaharingan tidak lagi dijalankan, bahkan terlupakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">sumber : <span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: Georgia,serif; font-size: 16px; line-height: normal;"><a href="http://oase.kompas.com/read/2010/07/15/03234532/Agama.Kaharingan.Terancam.Punah-8">http://oase.kompas.com</a></span></div></span>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-66274936262547825202010-10-23T20:20:00.000+07:002010-10-23T20:20:09.339+07:00JAGOI BABANG DULU WILAYAH MALAYSIA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyHUiV1QNQ_MYSRKiCYSq-yCq-BfI2FuXx_vcISayvaXIQ9PXHrjXCygfJRmK6L8rgLsc8iKFoKmsWPl2-tJbkTuX52iikgNKryWJ8SWN70ypGmiPq-nArCswXDxs7nRnqfFW8yIw9mxQd/s1600/JAGOI+BABANG+DULU+MALAYSIA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyHUiV1QNQ_MYSRKiCYSq-yCq-BfI2FuXx_vcISayvaXIQ9PXHrjXCygfJRmK6L8rgLsc8iKFoKmsWPl2-tJbkTuX52iikgNKryWJ8SWN70ypGmiPq-nArCswXDxs7nRnqfFW8yIw9mxQd/s1600/JAGOI+BABANG+DULU+MALAYSIA.jpg" /> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">WILAYAH JAGOI BABANG KEC. BENGKAYANG </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk mengingatkan bahwa Wilayah Malaysia pernah diambil oleh Indonesia tanpa melalui peperangan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jagoi Babang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dahulu Kec. Jagoi Babang merupakan bagian dari Malaysia (Kerajaan Inggris tepatnya) Penduduk asli Jagoi Babang adalah Subsuku Dayak yang dikenal dengan Bidayuh. Orang Bidayuh juga terdapat di Malaysia. Keduanya merupakan kerabat dekat. Jika ada perayaan Gawai (pesta panen) dan hari raya banyak penduduk yang melakukan perjalanan lintas negara untuk berkunjung kepada sanak saudara mereka.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa penjajahan Belanda, di Seluas (sekarang Kecamatan Seluas) ada seorang pandai. Orang tersebut sengaja disekolahkan dan dididik Belanda untuk mengurusi masalah lokal di wilayah tersebut. Karena dianggap mampu menyelesaikan perkara dengan baik, banyak orang berperkara datang kepadanya, termasuk dari Jagoi. Saat itu Jagoi masih masuk dalam Wilayah Inggris. Hal ini membuat gerah pemerintah Inggris. Sehingga dia mengajukan protes kepada pemerintah Hindia Belanda. Akhirnya disepakati mereka untuk berunding. berdasarkan kesepakatan bersama mereka menyatakan dimana tempat mereka bertemu disitulah tapal batas negara ditentukan. sesuai perjanjian pertemuan akan diadakan jam 7 pagi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ternyata wakil pemerintah Belanda lebih rajin dan berinisiatif untuk melakukan perjalanan pada tengah malam. Dari Seluas mereka berjalan menuju Bau, Kota dimana wakil pemerintahan Inggris berada. Setelah menyeberangi Sungai Seluas (anak Sungai Sambas) mereka berjalan dengan menggunakan penerangan seadanya. Saya yakin perjalanan mereka sangat sulit karena harus menembus hutan dan dan rawa-rawa, belum lagi serangan nyamuk, agas bahkan hewan buas selalu mengancam. tetapi mereka bertekad untuk meluaskan wilayah. Dilain pihak wakil pemerintah Inggris, bangun terlambat. kemudian mereka berjalan dari Bau menuju kearah Seluas.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Akhirnya mereka bertemu di suatu tempat yang dikenal sebagai Serikin untuk Malaysia dan Jagoi untuk Indonesia.<span> </span>ditempat tersebutlah ditandatangani kesepakatan batas teritori kedua wilayah. yang menandai batas kedua negara hanya sebuah sungai, seukuran parit kalau dijakarta. Kemudian tempat itulah yang menjadi batas wilayah kedua negara kita dan Malaysia. Kalau diukur mungkin wilayah Indonesia maju sekitar 20an KM.<span> </span>Sekarang Batas negara hanya tandai oleh trapesium logam. (maaf foto diambil saat sedang Pilkada Gubernur sehingga tampak salah gambar kontestan pilgub)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kisah ini saya dengar dari seorang tokoh masyarakat Jagoi Babang, Bapak Asem. Coba kalo sekarang ? bisa-bisa wilayah Indonesia yang diambil karena kebiasaan jam karet orang Indonesia… :-)</div>sumber : <a href="http://regional.kompasiana.com/2010/08/22/wilayah-malaysia-yang-diambil-indonesia/">www.regional.kompasiana.com</a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-38395493727378084982010-10-23T20:06:00.000+07:002010-10-23T20:06:23.582+07:00RUMAH PANJANG (URANGK ULLU)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwibKhWcICcXbZO60UzMvZHkSOw0TwooyAznv8bBMVJegN3ZUj8gG7ZVWif6qjBWFUOyQ8ycZi8guRmfdQO4sIzigF58P8UQANw9S_X_VWCEQZj0emR0OykMI7kvWUrfL8kEsQ65CAFbTv/s1600/orang-ulu-longhouse01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwibKhWcICcXbZO60UzMvZHkSOw0TwooyAznv8bBMVJegN3ZUj8gG7ZVWif6qjBWFUOyQ8ycZi8guRmfdQO4sIzigF58P8UQANw9S_X_VWCEQZj0emR0OykMI7kvWUrfL8kEsQ65CAFbTv/s320/orang-ulu-longhouse01.jpg" width="320" /></a></div><br />
IDENTITAS MASYARAKAT DAYAK<br />
<div style="text-align: justify;">(Masyarakat Adat Di Dunia ;Eksistensi dan perjuangannya)<br />
Sebelum tahun 1990 setidaknya ada 4 sebutan untuk Dayak :yakni Dayak,Dyak,Daya’ dan Daya.<br />
Versi Dayak umumnya di gunakan oleh pengarang dan penerbit dari Inggris sebelum perang dunia ke II.Penulisan Dajak muncul dalam naskah-naskah berbahasa Belanda>Versi Dayak adalah perkembangan lebih lanjut dari versi Dyak. Di Serawak,sejumlah serjana Dayak maupun NonDayak yang study di luar negeri,mengambil study tentang Dayak; Mereka Menulis Kata Dayak dalam publikasi penelitiannya ,Karena itulah versi Dayak semakin di kenal luas di dunia.<br />
<br />
Versi Dayak,Dyak,dan Daya telah menimbulkan pro dan kontra dan mencerminkan kekaburan identitas (identity people) masyarakat Dayak. Sikap in terwujud nyata dalam kehidupan sehari-hari .Orang Dayak malu menganggap dirinya orang Dayak ,cendrung ingin menghilangkan identitasnya sebagai Dayak. Mengapa orang Dayak terhina dan malu di sebut Dayak ?ada sejarahnya .<br />
<br />
Pada awal abad 19 kelompok dominan di Kalimantan adalah Dayak dan Melayu.Etnis Melayu umumnya bermukim di daerah pantai.Mereka penganut Islam dan lebih dulu mengenal baca tulis.Orang Melayu dalam pandangan orang Dayak kala itu adalah cermin kemajuan dan ke – modern –an.Sebalik nya Orang Dayak yang tinggal di pedalaman ,berperilaku beda dengan Melayu,beragama asli dan belum mengenal baca tulis.<br />
<br />
Kemudian datang penjajah Belanda yang membawa budaya norma,barang baru yang berbeda dengan masyarakat dayak.segala hal tentang Belanda adalah symbol kemajuan.Sebaliknya orang Belanda dan Melayu punya tolok ukur yang masing-masing terhadap orang dayak.Orang Belanda dan Melayu mencap sesorang/kelompok yang berperilaku menyimpang dari budaya,norma mereka di sebut Dajakker ,sebutan yang mengandung makna negatip ,setara dengan inlander.Istilah tersebut berkembang menjadi Dajakkera,atau Dajak sama dengan Kera (Kera=Monyet)</div><span><br />
</span><div style="text-align: justify;"><span>Istilah “Dayak” sebagai symbol hal-hal yang buruk berkembang luas.Di masyarakat Jawa ,orang yang urakan,kotor,amburadul (kolot) di sebut Ndayak;kedayak-dayakan. Dul</span><span class="word_break"></span>u di Kalbar,terasi atau anjing kurap di sebut Dayak. Untuk menghilangkan label Dayak, para pemimpin Dayak Se-Kalbar yang merasa dirinya terhina dan malu menyandang label etnisitas Dayak,mengadakan pertemuan besar di Sanggau (1956).Salah satu hasilnya disepakati mengubah penulisan Dayak menjadi DAYA’,selanjutnya terjadi pengikisan apostrop (‘) maka Daya’ menjadi Daya saja. Agaknya para pemimpin Dayak Kalbar waktu itu berkehendak mencari dentitas baru agar dapat di terima kelompok lain .Tetapi sebaliknya ,menghilangkan etnisitas sebagai salah satu wujud identitas.</div><br />
<div style="text-align: justify;"> Dalam perkembangannya,kelompok generasi baru Dayak menilai gengsi,kehormatan,rasa hina,dan malu tidak akan hilang dengan hanya sekedar mengganti Dayak dengan Daya’ Atau Daya.Harus ada tindakan nyata masyarakat Dayak untuk meningkatkan kualitasnya.karena itu menurut pandangan mereka penulisan yang benar adalah DAYAK.alasan pertama :<br />
Versi Dayak adalah versi yang tertua yang telah memberikan identitas bersama bagi kelompok-kelompok tertentu non muslim di Kalimantan. Kedua,vers Dayak sudah di akui secara internasional.Pengakuan masyarakat internasional adalah salah satu aspek identitas dan jati diri.Pada masa lalu sebutan Dayak menimbulkan kepahitan ,penghinaan ,karena politik “pecah dan perintah “ dari penjajahan Belanda. Pada masa Penjajahan Belanda Inlander berkonotasi negatip,kin justru pribumi merupakan identitas yang membanggakan.<br />
<br />
Tahun 1992 Insitute of Dayakology Research and Development ( kini namanya Institut Dayakology) menggelar seminar Nasional dan Expo budaya Dayak.Salah satu kesepakatan penting pertemuan ini adalah penulisan DAYAK dengan DAYAK.<br />
Kini masyarakat Dayak semakin kehilangan identitas ke-DAYAK-annya akibat proses pembangunan yang meminggirkan mereka.Peminggiran itu mulai dari kata-kata (verbal),tindak tanduk,(behavioral) dan perampasan -paksa(performance) atas hak Tanah. Dan Perlawanan Masyarakat Adat juga seirama dan setara dengan tingkatan proses tersebut.<br />
<br />
Menurut penelitian Institus Dayakology (1996) ada 5 (lima ) paktor yang menyebabkan hancurnya kebudayaan Dayak sebagai identitas utama masyarakat Dayak yakni ;<br />
1. Pendidikan Formal<br />
2. Agama asing<br />
3. Dominasi budaya asing<br />
4. Perundang-undangan /peraturan yang memihak penguasa<br />
5. Invansi kapitalis internasional<br />
<br />
Kelima factor inilah yang menyebabkan hilangnya identitas masyarakat Dayak.<br />
Pendidikan Formal (terutama) membawa dampak positif dan negative bagi orang Dayak.Namun di Indonesia pendidikan sekolah dilaksanakan dengan penuh indokrinasi (pengkaburan sejarah dari asli seperti kasus G-30 PKI) sehingga mencerabut orang dari budaya nya sendiri dan tidak kritis.Anak-anak Dayak di dokrin untuk melecehkan budaya mereka sendiri (dalam rumah tangga si anak di anjurkan pakai bahasa lain dari komonitasnya sehingga di kemudian hari tidak tahu akan bahasa sukunya).<br />
<span> Cara-cara orang Dayak bertanam karet,berburu,memanfaatkan</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span> hasil hutan,memelihara pohon buah-buahan dianggap tidak produktip,kolot ,primitive,tidak berbudaya,Bacaan-bacaan di sekolah adalah tentang cerita-cerita dari luar Kalimantan.Maka Manusia Dayak Tumbuh menjadi asing di negeri sendiri yang memusuhi budaya mereka sendiri.<br />
Dalam dasa warsa 70 – an orang-orang Dayak di tuding hidup dalam sistim komonis,tidak sehat,melakukan praktek-praktek prostitusi terselubung ,sex bebas,karena tinggal di rumah betang(rumah panjang). Rumah panjang itu kemudian di bongkar dan hidup dirumah tunggal.Hasilnya orang-orang Dayak menjadi sangat individualis. Dengan hancurnya rumah panjang,maka hancur pulalah jantung kebudayaan orang Dayak (Sipat-sipat Luhur atau Pilar-pilar Huma Betang dalam arti nilai-nilai budaya orang Dayak yang Demokrasi/ setara dalam Derajat,abdi hukum ,arip dengan lingkungan Tegas ,jujur dalam bersikap dan berbuat dengan sendirinya hilang justru menimbulkan dua kultur kelas masyarakat yang berbeda yaitu ;<br />
<br />
A. klas Buruh,petani,pedagang yaitu klas yang menganut pola berpikir sederhana dan bagaimana bisa hidup sejahtera dan aman ;<br />
Untuk klas atau golongan ini kita bisa melihat cara hidup masyarakat yang ada di pedalaman yang jauh dari nuansa politik dan persaingan ,dimana masyarakat nya hidup dengan budaya kekeluargaan,gotong royong,sosial yang tinggi dan tidak pernah membeda-bedakan suku,agama dan budaya,cara mereka pun berpikir sangat sederhana dan penuh kebijaksanaan.<br />
Contoh : seorang bapak yang petani ladang dan petani karet di kampung ,mereka tidak pernah berpikir bagaimana caranya supaya mereka mendapat kedudukan dan memperolah harta yang banyak tanpa bekerja keras,tidak seperti orang-orang di kota yang selalu berpikir bagaimana mendapatkan uang-uang dan uang di benak nya ,sehingga harga dirinya pun di jualnya untuk memuaskan hawa nafsu kesenangan yaitu lewat kekerasan,penipuan dan korupsi atau menghalal kan segala cara. Kebijaksanaan mereka adalah bagaimana mereka itu bisa beradaptasi dengan keadaan lingkungan nya,mereka ingin bagaimana mereka bisa menyekolahkan anaknya,punya kebun ,punya rumah sebagai tempat untuk mereka mearilisasi cita-cita mereka dalam arti mewujudkan kedamaian yang abadi.Dimana cara mereka mendidikan anak nya di waktu sekolah dasar dengan ilmu budipekerti,di sekolah menengah pertama dan menengah atas mereka ,membiasakan anak nya untuk belajar tentang cara hidup bermasyarakat dan mengelola SDA yang lestari demi kelangsungan hidup mereka kelak dan di waktu perguruan tinggi mereka belajar akan arti sebuah tanggung jawab<br />
Jangan heran kenapa banyak mahasiswa-mahasiswa yang keluar dari kampus menjadi pengangguran intelek,dimana kampus tidak pernah memproduksi manusia-manusia yang siap kerja dan akhirnya mereka menjadi buruh-buruh di perkebunan ,karena kualitas mereka sangat diragukan, kita bisa melihat di setiap siskripsi dan desertasinya atau syarat untuk menjadi seorang sarjana,jauh dari harapan kenapa itu bisa terjadi karena segala persyaratan itu di bayarkan dengan duit dan akhirnya budaya uang tunai ini telah menjadi budaya baru .Hal ini sungguh ironis dan juga menjadi beban pemerintah dalam menaggulagi pengangguran.persoalan ini lah yang sangat rentan terhadap pemampaatan SDA karena tertutupnya ruang akses dan informasi serta kesempatan kerja akhirnya kriminalitas dan bunuh diri menjadi jawaban persoalan ekonomi yang tidak pernah memihak kepada rakyat kecil dan menengah.<br />
B. Klas Pegawai yaitu kelompok yang identik dengan kekuasaan dalam arti adanya perbedaan social antara atasan dengan bawahan .<br />
Persoalan seperti ini lah yang membuat orang bagai mana cara nya naik pangkat dan dapat penghargaan ,mereka menempuh banyak cara seperti menjilat atau menyogok atasan nya supaya mendapat kedudukan akhirnya budaya KKN lah yang lahir dan berkembang menjadi bagian dari pola hidup rakyat kota seperti makanan yang di konsumsi setiap hari,bahkan ada yang menjual kehormatan nya hanya untuk memenyenangkan atasan nya ( istilah ABS )<br />
<br />
Undang-undang yang berhubungan dengan eksploitasi terhadap sumber daya alam ternyata sengaja di buat oleh pemerintah Orde Baru (Mafia Barkeley) dan turunan nya untuk melicinkan proses ekploitasi sumber daya alam oleh Negara dan penguasa dengan lahirnya Undang-undang Penanaman Modal Asing (UPMA),Undang-undang Minerba,Undang-undang Kehutanan yang membuat kebijakan birokrasi ke-kapitalis. Sehinga investasi sebagai sumber pendapatan negara memicu konflik Agraria dan kehancuran ekologi sempitnya ruang distribusi rakyat , pemiskinan, biaya hidup semakin tinggi dan marginalisasinya penduduk lokal yang akhirnya melahirkan kriminalitas,pelecehan seksualitas,krisis pangan ,krisis air bersih dan yang paling rentan adalah kaum perempuan dan anak padahal di UUD 1945 mengamanatkan bahwa kemakmuran itu milik rakyat/publik .<br />
Usaha-usaha itu di modali oleh pinjaman luar negeri dan pengusaha asing dan pengusaha nasional. Dan menjadi beban utang Rakyat Indonesia.<br />
<br />
Sistem pengelolaan hutan pemerintah model HPH,HTI,PBS /perkebunan besar swasta pertambangan dan tranmigrasi dan lainnya (sipat-sipat Feodalis dan neoliberal) telah menghancurkan kebudayaan Dayak<br />
(.Tulisan ini di ambil dari katalog penyebaran masyarakat adat di dunia dan berbagai sumber ).<br />
<br />
Palangkaraya 2010<br />
<br />
Penulis<br />
<br />
Thomas Wanly </div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-77525550747340094292010-10-23T19:55:00.000+07:002010-10-23T19:55:23.307+07:00RUMAH BETANG/ADAT DAYAK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLQXPZIv4sCEm6NZIhZ9NxRSOaHYwowToBLrw-pLsXduAMMRMaT5CBIIyLor62abXMl2wneuxxPbY_j-N5L_gyR9IvBpihEEPafsgg3yS95JvCnl5q1UtVRwG3JNCBfZ5U2nfKHl4Uk4d/s1600/RUMAH+BETANG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLQXPZIv4sCEm6NZIhZ9NxRSOaHYwowToBLrw-pLsXduAMMRMaT5CBIIyLor62abXMl2wneuxxPbY_j-N5L_gyR9IvBpihEEPafsgg3yS95JvCnl5q1UtVRwG3JNCBfZ5U2nfKHl4Uk4d/s320/RUMAH+BETANG.jpg" width="320" /></a></div>"Saat ini baru memulai pembangunan tugu, sebagai simbol utama di lahan itu. Bentuknya berupa tiang sandung (khas Dayak Kapuas Hulu), yang di atasnya bertengger burung enggang," ujar Ivo kepada Tribun.<br />
<br />
Sebuah tugu yang anggaranya diperkirakan menghabiskan dana di atas Rp 100 juta, mulai dibangun di lahan enam hektar di Jl Trans Kalimantan, Kalimantan Barat. Tugu tersebut merupakan simbol akan adanya sebuah rumah betang baru, yakni rumah adat khas Dayak.<br />
<br />
Awalnya, Panitia Persiapan dan Pembangunan Rumah Adat Dayak (P2RAD) Kalbar sudah terbentuk sejak September 2005 silam. Mereka merencanakan pendirian rumah adat Dayak yang baru.<br />
<br />
Ketua P2RAD Kalbar, Herman Ivo, Jumat (22/1/2010) menuturkan, dana segar yang sudah terhimpun baru sejumlah sekitar Rp 3 miliar, yang sebagian sedang diputar untuk sejumlah usaha yang mendukung penambahan pemasukan. Jumlah tersebut masih sangat jauh dari angka yang ditargetkan Rp 39 miliar.<br />
<br />
Ia bertekad mengejar realisasi target setidaknya Rp 10 miliar, agar pembangunan rumah betang bisa dimulai. Bulan ini diprogramkan untuk sosialiasi efektif ke lembaga keuangan Credit Union (CU) yang tersebar di Kalbar dan juga dengan pemerintah daerah.<br />
<br />
Rencana mendirikan rumah adat baru, dikarenakan rumah betang yang ada sekarang di Jl Sutoyo Kota Pontianak, dalam kondisi tua dan tidak representatif lagi. Lokasi yang baru terletak di Jl Trans Kalimantan, Kuala Ambawang, dengan luas lahan 6 hektar merupakan bantuan dari Pemprov Kalbar melalui APBD 2006.<br />
<br />
Dana dihimpun, di antaranya dengan cara penjualan sertifikat. Kategorinya mulai dari sertifikat ekslusif dengan harga Rp 1 juta per lembar, sampai sertifikat standar yang berkisar Rp 10 ribu, Rp 25 ribu, dan Rp 50 ribu per lembar.<br />
<br />
Selain itu, sejumlah unit usaha dibuka, seperti rumah makan khas Dayak maupun dari penjualan aksesoris di galeri seni, yang dibuka di rumah betang, Jl Sutoyo. Rumah adat yang baru, selain sebagai pusat aktivitas budaya, juga dikonstruksikan sebagai lokasi wisata.<br />
<br />
"Akan kami bangun taman yang luas di sekitar rumah betang yang baru. Semacam hutan kecil yang memanfaatkan sekitar 50 persen dari total area," kata Ivo.<br />
<br />
Juga ada balai pertemuan untuk berbagai kegiatan, maupun unit usaha berbasis budaya, sehingga diharapkan bisa mandiri secara ekonomis. Bakal dilengkapi juga dengan berbagai macam benda budaya, kerajinan tangan, dan situs-situs yang ada di masyarakat seperti barang antik.<br />
<br />
"Apabila rumah betang itu sudah jadi, berbagai kegiatan tradisional seperti mengayam, tenun, ataupun seni pahat, akan digelar setiap saat. Pengunjung dari luar bisa menyaksikan replika aktivitas budya orang Dayak," tutur Ivo.<br />
<br />
Rumah Betang yang sudah ada selama ini di Jl Sutoyo merupakan aset Pemprov Kalbar. Dibangun sekitar 1977, didesain oleh tokoh Dayak, Yacob Lomon, yang saat itu menjabat anggota DPRD Kalbar.<br />
<br />
Selama ini jumlah pengunjung signifikan, tetapi Rumah Betang itu kosong. Tak ada yang bisa ditunjukkan, sehingga pengunjung hanya berfoto dengan latar ornamen khas Dayak yang ada di tiang dan dinding<br />
sumber:kompas.comPr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-76443747044852536712010-10-23T19:43:00.000+07:002010-10-23T19:43:49.223+07:00GUBERNUR DAYAK PERTAMA DI KALBAR THN. 1960 - 1966<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGmWekGsYJPNhQ7DACBq21lDAosWXjsfxHaTL1KXKaTp-auKnuXCsKo2bctjy_C-AYszcSRoMKDhJR82MfkTze-WZFUaVOHpV8eXBl0pAmnm-lTfUZ52w2CBP6pK3sVtGet_L6osWz10QM/s1600/J.C.+Oevang+Oeray.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGmWekGsYJPNhQ7DACBq21lDAosWXjsfxHaTL1KXKaTp-auKnuXCsKo2bctjy_C-AYszcSRoMKDhJR82MfkTze-WZFUaVOHpV8eXBl0pAmnm-lTfUZ52w2CBP6pK3sVtGet_L6osWz10QM/s1600/J.C.+Oevang+Oeray.JPG" /></a></div> JC. OEVAANG OERAY<br />
Johannes Chrisostomus Oevaang Oeray atau yang lebih dikenal dengan J. C. Oevaang Oeray merupakan salah seorang tokoh pejuang di Kalimantan Barat. Ia lahir pada tanggal 18 Agustus tahun 1922 di Tanjung Kuda, desa Melapi I, Kabupaten Kapuas Hulu. Ayah dan ibunya bernama Ledjo dan Hurei yang beragama Khatolik. Kedua orangtuanya berasal dari suku Dayak yang bekerja sebagai penoreh karet dan petani ladang berpindah. Ia merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Saudaranya yang lain adalah Ding Oeray, Mering Oeray dan Tepo Oeray.<br />
<br />
Sejak kecil Oevaang Oeray telah menunjukkan semangat yang tinggi bagi diri dan bangsanya untuk terlepas dari kehidupan yang tertinggal. Ia mempunyai sikap tidak mudah berputus asa dan berpandangan luas. Penampilannya sederhana, ramah, ulet, berjiwa sosial dan suka menolong siapa saja yang memerlukan bantuannya. Keinginan untuk maju menjadi tekad utamanya karena ia tidak ingin kehidupannya, baik secara pribadi maupun sukunya tetap tertinggal di mata bangsa penjajah Belanda.<br />
<br />
Oevaang Oeray mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) yang ada di desanya. Setelah menyelesaikan sekolah rakyat selama enam tahun, ia melanjutkan ke Sekolah Guru dan Sekolah Seminari Nyarumkop selama 6 tahun. Setelah tamat dari Sekolah Seminari, ia sempat melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pastor. Tetapi karena terjadi perbedaan pendapat antara dirinya dengan salah seorang Pastor Belanda, maka ia dihukum dan tidak diperbolehkan meneruskan sekolah Pastornya.<br />
<br />
Sejak masih bersekolah di Seminari Nyarumkop, Oevaang Oeray sudah mempunyai pemikiran untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat Dayak melalui perjuangan politik. Pada tahun 1941, ia pernah menulis surat kepada para guru sekolah-sekolah Katholik se-Kalimantan Barat yang sedang mengadakan retreat tahunan di Sanggau untuk mengajak mereka peduli kepada kondisi sosial masyarakat Dayak. Pemikirannya tersebut disambut baik oleh peserta retreat yang pada waktu itu dipimpin oleh tokoh-tokoh guru Khatolik seperti A.F. Korak, J. R. Gilling dan M. Th. Djaman. Dari pertemuan tersebut berhasil dicetuskan suatu kebulatan tekad yang menyatakan bahwa seluruh peserta retreat bersepakat memperjuangkan nasib masyarakat Dayak melalui perjuangan politik. Peristiwa tersebut merupakan cikal bakal dari pertumbuhan Partai Persatuan Dayak (PD), yang sebelumnya didahului dengan kelahiran Dayak In Action (DIA) atau Gerakan Kebangkitan Dayak. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 30 Oktober 1945 di Putussibau di bawah pimpinan F. C. Palaunsuka, salah seorang guru sekolah rakyat.<br />
<br />
Pertumbuhan organisasi Dayak In Action (DIA) yang kemudian menjadi Partai Persatuan Dayak (PD) mengalami perkembangan, dimana pada setiap benua atau desa dibentuk komisariat yang kedudukannya disejajarkan dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Akibat perkembangan politik yang meningkat, maka pada akhir Desember 1946, Partai PD mengadakan rapat paripurna yang menghasilkan keputusan untuk memindahkan kedudukan partai dari Putussibau ke Pontianak. Kemudian melalui keputusan musyawarah bersama pada tanggal 1 Januari 1947, Oevaang Oeray diangkat sebagai Ketua Umum Partai PD.<br />
<br />
Setelah menyelesaikan sekolahnya, Oevaang Oeray bekerja sebagai guru di kampungnya. Kemudian beliau diangkat menjadi pegawai negeri. Pekerjaan ini terus dilakukannya sampai kedatangan bangsa Jepang di Kalimantan Barat. Ia mempersunting Bernadetha Boea, seorang gadis dari desanya sendiri. Ia dan istrinya beberapa kali berpindah tempat tinggal karena berbagai tugas yang diembannya. Sampai akhir hayatnya, Oevaang Oeray dan istrinya belum dikaruniai anak sehingga mereka mengambil anak angkat yaitu David Dungo Ding, Anna Maria dan Hubertus Tekuwan. Pada tahun 1946, ia mendapat kesempatan mengikuti pendidikan selama satu tahun di MOSVIA (Meddelbare Opleiding School Voor Indische Amtenaar) atau sekolah Pamong Praja di Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah selesai mengikuti pendidikan di MOSVIA, ia kembali ke Kalimantan Barat.<br />
<br />
Pada tanggal 12 Mei 1947, Komisaris Jenderal Van Mook menandatangani Statuut Kalimantan Barat, dimana Karesidenan Kalimantan Barat berubah menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB), dengan Kepala Daerah Sultan Hamid II dan wakilnya Mansyur Rifai. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Daerah dibantu oleh badan yang disebut Dagelijk Bestuur atau Badan Pemerintah Harian (BPH), yang terdiri dari Oevaang Oeray, A. F. Korak, Lim Bak Meng, Tio Kiang Sun dan H. M. Sauk. Dengan diangkatnya Oevaang Oeray sebagai anggota BPH pada pemerintahan DIKB, maka sejak tanggal 12 Mei 1947, A. Djelani diangkat sebagai Kepala Kantor Urusan Dayak DIKB dan sekaligus sebagai Ketua Umum Partai PD menggantikan Oevaang Oeray.<br />
<br />
Upaya Belanda membentuk DIKB mendapat tentangan keras dari berbagai organisasi politik yang ada di Kalimantan Barat. Mereka menilai dengan dibentuknya DIKB merupakan suatu usaha Belanda untuk menjauhkan rakyat Kalimantan Barat dari pemerintah Republik Indonesia. Pihak republiken menganggap bahwa perubahan status Kalimantan Barat menjadi DIKB merupakan suatu perjanjian politik (Politik Kontrak) antara Sultan Hamid II dengan Belanda. Dengan demikian berarti Belanda mengakui DIKB dengan pemerintah sendiri dan mengakui pula Dewan Kalimantan Barat (DKB) sebagai penyelenggara kekuasaan tertinggi. Pada tanggal 23 Maret 1948, di Pontianak diadakan pemilihan anggota DKB untuk seluruh daerah Kalimantan Barat. Dari hasil pemilihan, suara terbanyak diperoleh dokter Soedarso dan Mansyur Rifai. Tetapi, karena dokter Soedarso masih berada di dalam penjara maka kedudukannya digantikan oleh Mansyur Rifai. Kemudian pada tanggal 12 Mei 1948, diumumkan susunan anggota DKB baru yang anggotanya ada yang diangkat oleh pemerintah DIKB dan ada yang dipilih. Anggota DKB yang diangkat adalah Oevaang Oeray, Lim Bak Meng, Muhammad Saleh dan W. N. Nieuwenhuysen. Anggota DKB dari Swapraja yang diangkat oleh pemerintah adalah Tengku Muhammad, Ade Djohan dan Gusti Ismail. Sedangkan anggota DKB hasil pemilihan adalah F. C. Palaunsuka, Mansyur Rifai, Tio Khian Sun dan F. Bradenburg Van der Groden.<br />
Pembentukan DIKB dan DKB mendapat tentangan dari masyarakat dan berbagai organisasi politik seperti Gabungan Politik Indonesia (GAPI), Persatuan Buruh Indonesia (PBI) dan Partai Rakyat Indonesia (PRI). Ketiga organisasi tersebut sangat mencela tindakan Sultan Hamid II yang telah menandatangani status itu. Pada tanggal 26 November 1949, anggota-anggota GAPI yang berhaluan keras mendirikan Komite Nasional Kalimantan Barat (KNKB) untuk menentang adanya DIKB dan DKB. Mereka mempunyai keinginan agar Kalimantan Barat bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bukan sebagai sebuah negara bagian. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, KNKB melakukan aksi pemogokan umum bersama-sama dengan buruh, pegawai pemerintah maupun swasta. Akibat aksi tersebut, ketenangan umum dan aktifitas perekonomian menjadi terganggu. Untuk memulihkan keadaan akibat aksi mogok umum tersebut, Pemerintah DIKB kemudian menangkap ketua KNKB, S. H. Marpaung beserta pengurus lainnya yang dianggap sebagai penggerak aksi pemogokan.<br />
<br />
Pada tanggal 12 Maret 1950, Komisaris Republik Indonesia Serikat (RIS) yang diwakili oleh Mr. Indra Kusuma dan M. Soeparto tiba di Pontianak. Kedatangan mereka untuk menangani ketegangan antara KNKB dengan pemerintah DIKB. Komisaris RIS kemudian mengadakan tatap muka dengan pemerintah DIKB dan KNKB. Perundingan berjalan dengan tegang karena pada prinsipnya KNKB tetap mempertahankan tuntutannya yang menginginkan Kalimantan Barat bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
<br />
Perundingan antara pemerintah DIKB – Komisaris RIS - KNKB dilaksanakan kembali pada tanggal 17 Maret 1950. Perundingan yang kedua tersebut menghasilkan keputusan bahwa akan segera dibentuk sebuah Komisi oleh Menteri Dalam Negeri RIS yang akan membuat peraturan pemilihan anggota DKB. Anggota Komisi tersebut beranggotakan 7 orang dengan perincian 3 orang dari DKB, 3 orang dari KNKB dan 1 orang dari RIS yang akan menjadi ketua Komisi.<br />
Berdasarkan hasil keputusan perundingan tanggal 17 Maret 1950 di atas, Menteri Dalam Negeri RIS kemudian membentuk suatu Komisi untuk pemilihan anggota DKB yang anggotanya terdiri dari Mr. R. Suwanjo dari RIS sebagai ketua Komisi, Oevaang Oeray, Ade Muhammad Djohan, Tio Khian Sun dari DKB dan S. H. Marpaung, Uray Bawadi dan Djenawi Tahir dari KNKB. Pada akhirnya Komisi tersebut tidak berhasil menetapkan waktu pelaksanaan pemilihan anggota DKB yang baru karena antara KNKB dan DKB yang lama terjadi perbedaan pendapat mengenai waktu pemilihan, dimana KNKB menghendaki agar pemilihan anggota DKB yang baru dilaksanakan secepatnya sementara DKB yang lama meminta waktu selama tiga bulan untuk melaksanakan pemilihan DKB yang baru tersebut.<br />
<br />
Di tengah-tengah kesibukan dan ketegangan perundingan antara KNKB dan DKB, kemudian terdengar berita mengenai penangkapan Sultan Hamid II sebagai Menteri Negara RIS, yang dianggap terlibat dalam peristiwa Westerling pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung dan menyerbu sidang Dewan Menteri pada tanggal 24 Januari 1950. Sultan Hamid II ditangkap pada tanggal 5 April 1950. Dengan tertangkapnya Sultan Hamid II maka DIKB dan kerajaan-kerajaan Swapraja yang ada di Kalimantan Barat dinyatakan bubar. Setelah DIKB dianggap bubar maka terhitung sejak tanggal 17 Agustus 1950, Kalimantan Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
<br />
Dengan bergabungnya Kalimantan Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia maka secara otomatis daerah Kalimantan Barat mengikuti peraturan dan kebijakan dari pemerintah pusat Republik Indonesia. Dalam bidang politik, pemerintah pusat menyelenggarakan Pemilihan Umum yang pertama pada tahun 1955 untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga legislatif. Demikian juga di Kalimantan Barat diselenggarakan Pemilihan Umum pada tahun 1955. Melalui suara Partai PD dalam Pemilu tahun 1955, Oevaang Oeray berhasil diangkat menjadi Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat dengan dasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 59/M tanggal 17 Maret 1959. kemudian pada tanggal 22 Juni 1959, bertempat di Gedung Pertemuan Umum Kotapraja Pontianak, ia dilantik menjadi Kepala Daerah oleh Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri, R. M. Soeparto. Setelah selesai upacara pelantikan, diadakan serah terima jabatan Kepala Daerah dari Gubernur Jenderal Asikin Joedadibrata kepada Kepala Daerah yang baru Oevaang Oeray.<br />
Setelah Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, DPRD Tingkat I Kalimantan Barat melalui sidang tanggal 14 November 1959, menetapkan nama calon Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Barat. Calon yang terpilih terdiri dari 2 orang, yaitu Oevaang Oeray (PD) dan R. P. N. L. Tobing (PNI). Dari dua calon tersebut ternyata sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 464/M tanggal 24 Desember 1959, ditetapkan. Oevaang Oeray sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat terhitung sejak tanggal 1 Januari 1960 s/d 1966.<br />
<br />
Perlu diketahui bahwa pada waktu itu kedudukan Gubernur dan Kepala Daerah adalah terpisah. Gubernur adalah sebagai wakil pemerintah pusat di daerah sedangkan Kepala Daerah adalah aparat desentralisasi sebagai kepala daerah otonom. Dengan demikian Oevaang Oeray adalah Kepala Daerah Otonom Tingkat I Kalimantan Barat yang pertama dan terakhir, karena setelah itu jabatan Gubernur dan jabatan Kepala Daerah disatukan menjadi Gubernur Kepala Daerah yang mempunyai tugas rangkap yaitu sebagai kepala daerah otonom dan sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.<br />
<br />
Selama memangku jabatannya, Oevaang Oeray berusaha memajukan daerah Kalimantan Barat. Dalam bidang pendidikan, beliau bersama-sama dengan tokoh politik, tokoh masyarakat dan pemuka agama seperti dokter Soedarso, R. Wariban, Ibrahim Saleh, dan lain-lain mendirikan Universitas Daya Nasional yang sekarang bernama Universitas Tanjung Pura di Pontianak. Dalam pembangunan sarana peribadatan, selain pembangunan gereja, ia juga memperhatikan pembangunan rumah ibadah umat Islam.<br />
<br />
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Barat, Oevaang Oeray dipercaya duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 1977-1982 mewakili Golongan Karya. Dan sampai akhir hayatnya, beliau masih menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kalimantan Barat.<br />
<br />
Oevaang Oeray meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1986 di Pontianak karena sakit. Sehari sebelum Oevang Oeray meninggal dunia atau tepatnya pada hari Kamis, tanggal 17 Juli 1986, di ruang rapat Kantor Gubernur Kalimantan Barat diadakan pertemuan antara Gubernur Kalimantan Barat dengan Pengurus Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) dan Masyarakat Perkayuan Indonesia (MPI). Dalam pertemuan tersebut, sebagai Ketua Eksekutif Apkindo, Oevaang Oeray berkesempatan melaporkan hasil perjalanannya di Jawa Timur, Bali dan Sumatera. Tetapi, sewaktu berbicara dalam pertemuan itu, ia menderita batuk-batuk dan sulit bernafas. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Sei Jawi Pontianak. Setelah segala upaya dan usaha dilakukan untuk penyembuhan, pada tanggal 17 Juli 1986 di RSU Sei Jawi Pontianak, ia akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Katholik Santo Yosef di Sungai Raya Pontianak.<br />
<br />
Dengan meninggalnya Oevaang Oeray, maka masyarakat Kalimantan Barat khususnya dan bangsa Indonesia umumnya telah kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa yang turut berjuang memajukan harkat dan martabat rakyat melalui pendidikan dan pembangunan. Generasi muda dapat mengambil nilai-nilai perjuangan dan pengabdian Oevaang Oeray seperti sikapnya dalam usaha untuk maju dan berprestasi dalam menuntut ilmu sehingga dengan ilmu tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bangsa dan negara Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat.<br />
<br />
sumber : <a href="http://kjuniardi.blogspot.com/2009/10/jc-oevaang-oeray.html">borneo center</a><br />
Diposkan oleh Karel Juniardi di 01:25 <br />
<div class="post-footer-line post-footer-line-1"><span class="post-author vcard"> Diposkan oleh <span class="fn">Yohansen Borneo</span> </span> <span class="post-timestamp"> di <a class="timestamp-link" href="http://ceritadayak.blogspot.com/2010/06/jc-oevaang-oeray.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" title="2010-06-12T19:47:00+07:00">Sabtu, Juni 12, 2010</abbr></a> </span> <span class="post-comment-link"> </span> <span class="post-icons"> <span class="item-action"> <a href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=1678407313288757450&postID=4247085116787679108" title="Posting Email"> <img alt="" class="icon-action" height="13" src="http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif" width="18" /> </a> </span> <span class="item-control blog-admin pid-16731081"> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=1678407313288757450&postID=4247085116787679108" title="Edit Entri"> <img alt="" class="icon-action" height="18" src="http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif" width="18" /> </a> </span> </span> </div><div class="post-footer-line post-footer-line-2"><span class="post-labels"> Label: <a href="http://ceritadayak.blogspot.com/search/label/Sejarah" rel="tag">Sejarah</a>, <a href="http://ceritadayak.blogspot.com/search/label/Utama" rel="tag">Utama</a> </span> </div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-41664516395973323472010-09-25T17:52:00.005+07:002010-10-22T20:01:02.948+07:00PASTOR in GBRI Singkawang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKI3DdyBMDaemmJfwqghf-vUj4WEdteslQ3JJv3mSg90989MlUbOSFyrA4s69MMxKx6JpKHJzn6kN8GKjCFHLZ2hK_z6FC6YYYkwXPO2vVSERonQsraksZRxioQMdwm1_WGNrd_10LGhO_/s1600/21022010242.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKI3DdyBMDaemmJfwqghf-vUj4WEdteslQ3JJv3mSg90989MlUbOSFyrA4s69MMxKx6JpKHJzn6kN8GKjCFHLZ2hK_z6FC6YYYkwXPO2vVSERonQsraksZRxioQMdwm1_WGNrd_10LGhO_/s320/21022010242.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"> <span style="font-size: small;">MANDAT UNTUK BERKARYA</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"> "Manusia diberi mandat oleh Allah untuk berkarya dengan pertanggung jawabpan" </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">" 15 Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau akan mati." </span><br />
<span style="font-size: small;">( Kejadian 2 : 15 - 17 )</span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"> </span></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"> <i>Ada seorang tuan yang akan bepergian ke luar negeri, kemudian sebelum pergi ia memanggil hamba-hambanya untuk mempercayakan harta-hartanya yang akan ditinggalkan untuk sementara waktu. Ada tiga hamba diperintahkan semua diberikan kepercayaan masing-masing untuk mengelola harta tuan tersebut, seorang diberi kepercayaan 5 talenta, seorang 2 talenta yang seorang lagi diberi 1 talenta. Masing-masing diberikan diberikan menurut kesanggupan mereka kemudian tuan berangkat. Segera pergilah dua orang hamba untuk menjalankan perintah tuannya dan seorang hamba yang menerima 1 talenta pergi juga tetapi hanya menggali lobang untuk menyembunyikan uang tersebut, ia tidak mau menjalankannya setiba tuannya nanti maka uang itu akan dikembalikan seutuhnya.</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><i> Lama sesudah itu datanglah tuan tersebut, kemudian ia mulai memanggil hamba-hambanya satu per satu untuk memberi laporan pertanggung jawaban kepadanya; hamba yang menerima 5 talenta datang melaporkan bahwa ia sudah menjalankan uang dan mendapat laba 5 talenta jadi 10 talenta. Tuan senang dan berkata; Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia dalam perkara kecil aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Datanglah Hamba yang menerima 2 talenta juga telah mendapat laba 2 talenta maka tuan pun berkata memberikan pujian yang sama. Kini datanglah hamba terakhir yang menerima 1 talenta katanya; Tuan aku tahu engkau adalah seorang yang kejam yang menuai dimana tuan tidak menanam maka aku takut dan menyembunyikan talenta tuan di dalam tanah, ini, terimalah kepunyaan tuan! Jawab tuan; hai, kamu hamba yang jahat dan malas, berikanlah uang itu kepada orang yang menerima 10 talenta, karena kepada siapa yang mempunyai maka ia akan diberi supaya berkelimpahan tetapi siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya dan dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Disanalah terdapat ratap dan kertak gigi (Matius 25 :14-30).</i></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"> Pengertian MANDAT adalah perintah atau arahan yang diberikan kepada seseorang untuk dilaksanakan, kekuasaa untuk melakukan kewenangan kekuasaan, intruksi, atau wewenang untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bhs. Indonesia). </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Tugas yang Dia sampaikan itu harus dijalankan sebaik-baiknya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><b>BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG BERKARYA yang DAPAT MELAKSANKAN MANDAT ILLAHI DENGAN BAIK DAN BERTANGGUNG JAWAB ............? </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>ADA 3 (TIGA) HAL, YAITU;..................................................</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>I. Berusaha membangun hubungan dengan Allah (Mandat Spiritual; Matius 22 : 3 - 4 ).</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> <i> "Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum </i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> yang terutama.</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> sendiri, pada kedua hukum ini tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi."</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> melaksanakan perintah berdasar pada ketulusan atau keikhlasan hati itulah yang berkenan kepada Allah. </i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> bukan yang berkenan kepada manusia. Mengasihi sesama adalah suatu perbuatan secara langsung bahwa</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> kita telah mengasihi Allah. Sangatlah percuma jika perbuatan kita hanya ketaatan menjalan ibadah kita sendiri</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> tetapi masih menaruh benci terhadap sesama umat Allah yang Ia kasihi sekalipun berdosa. Sekalipun </i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> Tuhan Yesus sedang disalibkan oleh para penjahat Ia tetap mengampuni mereka dengan doaNYa; Ya Allah</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23 : 34)</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> Sebagai mandataris Allah karya pengampunan merupakan kunci sukses untuk masuk didalam kebahagiaan</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> bersama Allah.</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i><br />
</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><b>II. Berusaha membangun hubungan dengan sesama ( Mandat Sosial; Galatia 6 : 2).</b></span><br />
<span style="font-size: small;"> Ada istilah "zonpolitikon" bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri maka pastilah suatu waktu kita membutuhkan</span><br />
<span style="font-size: small;"> bantuan orang lain, siapa dan bagaimanapun orang itu pada sikon yang tidak pernah kita pikirkan ternyata kita </span><br />
<span style="font-size: small;"> hanya ternyata orang yang kita musuhi yang dapat menolong kita. Tindakan saling membantu merupakan suatu</span><br />
<span style="font-size: small;"> perintah dari Allah sejak semula (Kej. 2:18). Sikap egoistis merupakan ciri orang yang tidak bertanggung jawab </span><br />
<span style="font-size: small;"> yang tentu bertentangan dengan karakter Allah seutuhnya. Egostis merupakan dosa. Allah menciptakan manusia</span><br />
<span style="font-size: small;"> agar manusia tetap menjadi milikNya dan hidup bertumbuh secara rohani didalam Dia. Manusia adalah gambar asli</span><br />
<span style="font-size: small;"> (bhs. Ibrani: TSELEM) sebelum jatuh dalam dosa dan rupa Allah (DEMUTH) gambar sesuai dengan model aslinya.</span><br />
<span style="font-size: small;"> dimana manusia ada memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Allah sang pencipta. Manusia dicipta untuk menjadi </span><br />
<span style="font-size: small;"> rekan sekerja Allah (Kej. 1:26-30) diberi tanggung jawab sepenuhnya. Secara otomatis jika lepas dari tanggung</span><br />
<span style="font-size: small;"> jawab itu maka pastilah orang itu akan menerima ganjaran dari tuannya (Allah). Menjalin hubungan dengan sesama</span><br />
<span style="font-size: small;"> merupakan refleksi langsung telah berhubungan dengan Allah. Kita dituntut untuk senantiasa berusaha membangun</span><br />
<span style="font-size: small;"> hubungan yang baik dengan setiap orang sekalipun seteru kita. Sikap iri hati dan benci bukanlah wujud dari Tselem </span><br />
<span style="font-size: small;"> dan Demuth tetapi karakteristik si Iblis musuh Allah dan orang beriman. Sekali pun ada hal-hal kecil yang Allah </span><br />
<span style="font-size: small;"> amanatkan namun tidak kita lakukan maka bisa merusak hubungan kita dengan Allah dimana kita dituntut untuk</span><br />
<span style="font-size: small;"> selalu setia melakukan perkara yang kecil jika kita melakikannya maka akan diberikan lagi perkara yang lebih besar</span><br />
<span style="font-size: small;"> tetapi jika tidak maka semua yang kita miliki akan diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada orang lain yang menger-</span><br />
<span style="font-size: small;"> jakannya. Marilah kita belajar bersama untuk lebih mempererat hubungan kita kembali dengan siapapun, menjadi </span><br />
<span style="font-size: small;"> terang dan garam bagi sesama agar nama Tuhan dipermuliakan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b>III. Berusaha membangun hubungan dengan alam/lingkungan. (Mandat Kultural; Kejadian 1 : 26 - 31). </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b> </b></span><span style="font-size: small;">Kita sering lupa entah disengaja ataupun tidak, melalaikan tanggung jawab yang besar dimana untuk </span><br />
<span style="font-size: small;"> mewujudkan alam/lingkungan yang asri, indah, hijau dan bersih adalah merupakan suatu tanggung jawab kita </span><br />
<span style="font-size: small;"> bersama. Mandat ini sudah jutaan tahun yang lalu Tuhan berikan kepada manusia sebagai mitranya, yang mana</span><br />
<span style="font-size: small;"> Allah yang menipta dan manusialah yang mengelola, memelihara dan melestarikannya. Namun tidak pada</span><br />
<span style="font-size: small;"> kenyataannya, berabad-abad yang silam sedikit demi sedikit mulai dari prasejarah sampai saat ini banyak orang-</span><br />
<span style="font-size: small;"> orang bertindak secara egois tidak mengindahkan apa yang telah dimandatkan oleh Tuhan. Apakah kita tahu?</span><br />
<span style="font-size: small;"> Dampak Negatif dari perubahan Alam akibat kelalaian manusia dalam berkarya yang tidak mengikuti norma-</span><br />
<span style="font-size: small;"> norma yang ada ( AMDAL). Apakah kta sudah berusah menbangun hubungan dengan alam/lingkungan dengan </span><br />
<span style="font-size: small;"> baik? Banyak sekali contoh-contoh tindakan atau karya manusia yang tidak bertanggung jawab yang telah kita </span><br />
<span style="font-size: small;"> ketahui bersama seperti eksploitasi hutan secara sembarangan, siapa yang salah? rakyat atau pemerintah atau </span><br />
<span style="font-size: small;"> kedua-duanya? tetapi sekarang semua orang akan menerima dampak negatif itu seperti; abrasi, tanah longsor, banjir </span><br />
<span style="font-size: small;"> dan lain sebagainya. </span><span style="font-size: small;">yang jelas akan merasakan dampak tersebut adalah generasi berikutnya. Pada kenyataannya</span><br />
<span style="font-size: small;"> manusia sebagian besar tidak dengan benar berhubungan dengan alam/lingkungan, manusia hanya mengelola tetapi</span><br />
<span style="font-size: small;"> tidak memelihara dan melestarikannya itulah kebudayaan atau kebiasaan manusia. Salah dalam mengerjakan mandat </span><br />
<span style="font-size: small;"> Ilahi, manusia menjadi pecundang dan perampok. Apakah dengan demikian kita akan mendapat bagian dalam </span><br />
<span style="font-size: small;"> kebahagiaan tuan atau Tuhan? TIDAK, karena seperti salah seorang yang menerima satu talenta itu.(tidak ber-</span><br />
<span style="font-size: small;"> <u>tangung jawab).</u></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"> Kita masing-masing telah diberikan oleh Allah dengan talenta yang berbeda-beda, berarti sebagai mandataris Allah, Saat ini kita ada berada dipihak mana? apakah selama ini kita dalam berkarya dengan bertanggung jawab? </span><br />
<span style="font-size: small;">Untuk jawabanya ada didalam hati kita masing-masing!!! </span><br />
<span style="font-size: small;"> Orang yang tidak bertanggung jawab dalam berkarya akan menerima ganjaran yang pahit dari tuannya tetapi </span><br />
<span style="font-size: small;">orang yang bertanggung jawab akan dipanggil untuk masuk dalam kebahagiaan tuannya. A m i n !!!</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"> <b style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">GOD BLESS YOU</b></span><br />
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b> </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;"> </span></span></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;"> </span></span></span></div><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: x-small;"> </span></span> </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: left;"><br />
</div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-87991578051957404652010-09-25T17:39:00.002+07:002010-10-22T12:00:16.768+07:00ADI KA TALINO BASENGAT KA JUBATA BACARAMIN KA SARUGA, AUUU'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Z_Q_aMoDtulp3nA9CUruBnARlSZnjRVvj-9FeP9y_8tLNZVPUVWh979YB4gVqpJirwLeRh9f9rqVMG0SWFnG7ltq5UmlDq1Uw7a3f_FNYzZDywHW6k-kkeuT-7vJ3b58YUpjY1p7oUQg/s1600/18022010178.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0Z_Q_aMoDtulp3nA9CUruBnARlSZnjRVvj-9FeP9y_8tLNZVPUVWh979YB4gVqpJirwLeRh9f9rqVMG0SWFnG7ltq5UmlDq1Uw7a3f_FNYzZDywHW6k-kkeuT-7vJ3b58YUpjY1p7oUQg/s320/18022010178.jpg" width="240" /></a></div> <span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-size: xx-small;">PAKAIAN ADAT DAYAK KAB. BENGKAYANG - KALBAR </span> </b></span><br />
<b> </b>Pelestarian<b> </b>Adat dan budaya<b> </b>di Kalimantan Barat khususnya. Menurut penilaian saya sangat kurang diperhatikan, terutama dalam hal etnisitas sendiri dimana mengenai simbol-simbol sudah semakin dilupakan baik disengaja maupun tidak disengaja. Secara universal hal seperti ini kalau disadari termasuk sudah sangat merugikan etnis itu sendiri. Kalau ingin dimerahkan hitamkan kembali maka paling tidak disetiap kecamatan tentu harus diupayakan penyediaan persediaan perlengkapan yang selalu berhubungan dengan kultur pribumi lokal<b> </b>itu sendiri. <br />
Etnisitas yang baik dapat merubah main set positif masyarakat itu sendiri untuk menuju kepada akhlak maupun moralitas yang tinggi agar tidak mudah terpengaruh dari budaya luar, mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih. <br />
Adat dan budaya tidak dapat dipisahkan, adat dan budaya merupakan filter yang dapat memproteksi hal-hal negatif yang tidak sesuai dengan pandangan adat dan budaya setempat. Pelestarian adat dan budaya harus terus diperhatikan baik kualitas maupun kuantitasnya. Sebuah negara yang pluralistik akan <b> </b>kuat jika adat dan budaya rakyatnya diperhatikan dan dibantu oleh negaranya. Disintegrasi bangsa terjadi karena kepecayaan rakyat terhadap sistem pemerintahannya kurang bersahabat dengan rakyatnya, akhirnya masyarakat itu membentuk claster-claster yang eksklusif, biasanya akan terjadi gap-gap oleh karena munculnya kompetisi terselubung apalagi jika ada sekelompok masyarakat baru merasa classnya lebih baik daripada masyarakat asli/pribumu. Arogansi muncul dan akhirnya lupa dengan istilah pepatah "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung", dan akhirnya muncul lagi istilah "seperti api dalam sekam".<br />
Orang Dayak tidak bodoh dan bukan malas, sejak jaman nenek moyangnya mereka sudah hidup berbudaya gotong-royong dan pekerja keras, dan selalu hidup bermukim di daerah-daerah perbukitan. Inkulturasi negatif (menjajah dengan membodohi) mengakibatkan perlawanan. Dalam hal politik, pendidikan dan pemerintahan tidak diberikan kesempatan yang sama (Ada kecurangan) atau dimarginalkan bahasa saat ini dikenal dengan KKN sampai saat ini, karena sudah begitu lama untuk mendapat keadilan mau tidak mau diadakanlah perlawanan kekerasan melalui wadah perpolitikan, sehingga kursi Bupati disetiap daerah mayoritas dapat diduduki dan kursi Gubernurpun dapat didududki. Jadi benarkah oran Dayak itu tidak mampu? nanti dulu?!<br />
Sosial masyarakat Dayak bersifat labil namun kulturnya cepat bersahabat dan menerima terhadap saudaranya dari etnis lain (tidak menaruh dendam maupun iri). Ada kelebihan dan ada juga kelemahannya dengan titk kelemahan (labilitas) yang telah ditemukan ini kiranya dengan berjalannya waktu kedepan dapat menjadi etnis yang semakin beradat tinggi dan berbudaya luhur maka citra daerah dan negara akan dapat dijunjung tinggi pula. (Kalau ada pesan yang salah atau keliru mohon dimaafkan).<br />
MARI KITA BERGANDENGAN TANGAN DAN SEHATI MEMBANGUN NEGERI TERCINTA INDONESIA<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-78976617293706913892010-09-24T19:53:00.002+07:002010-10-22T21:02:50.270+07:00SUNDAY SCHOOL CHILDRENS RBC<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtDQVgEyXMJnzX3t2jyXq-LF2JL8mYE8J0A6tde1OHqmu0csBvkA2M2iKSCujawfEz9c1YK6xJCx-JoUfe2p1B7qGWIgc6bOe5yoPdWYiVuKpNCzlTsrowUan-cveKbqnSNWUJzpB12lpx/s1600/04042010347.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: x-small;"> </span><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtDQVgEyXMJnzX3t2jyXq-LF2JL8mYE8J0A6tde1OHqmu0csBvkA2M2iKSCujawfEz9c1YK6xJCx-JoUfe2p1B7qGWIgc6bOe5yoPdWYiVuKpNCzlTsrowUan-cveKbqnSNWUJzpB12lpx/s320/04042010347.jpg" width="320" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sunday School Childrens Thn. 2009 </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> Ini adalah anak-anak sekolah minggu yang kami bawa dan dibina ke jalan yang menuju kearah terang X'tus dengan <i>back ground</i> atau latar belakang ekonomi, budaya dan agama yang berbeda. Harapan kami kedepan bahwa <i>influence</i> dari napas spiritual yang dihembuskan kepada mereka sejak dini agar dapat menjadi pilar-pilar penopang suatu bangsa yang berakhlak mulia dan berbudi luhur. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> Kami berusaha untuk membawa mereka dalam satu ikatan kasih Tuhan dalam perbedaan yang real. Kesenjangan <i>sosiokultural</i> yang terjadi akhir-akhir ini tidak membawa dampak positif dalam realita kehidupan masyarakat tetapi kesenjangan itu pasti ada, untuk itu dalam wadah pembinaan iman ini ingin kami ajarkan agar mereka dapat saling "mengasihi dalam perbedaan". </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> Iman dan ilmu pengetahuan harus ada keseimbangan (<i>Faith and saints balance</i>) agar citra Allah dari <i>Tselem</i> dan <i>Demuth</i> Allah itu terwujud dalam kepribadian seseorang, dengan demikian mereka juga diberikan bimbingan belajar terpadu/les mata pelajaran dengan biaya yang jauh lebih murah karena bersifat <i>nonprofit</i>, mulanya tidak ditarik biaya tetapi akhirnya diadakan agar mereka menghargai usaha bersama.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> Jika ada yang berkenan marilah bergabung dalam wadah kami. Tuhan memberkati !!!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-51135424233334407062010-09-23T22:05:00.001+07:002010-10-23T18:04:50.395+07:00RELIGIUS - CULTURE CONTECTUALISATION<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPRfj2ybSgtqnJLAk710eUW4kseZmqIQ7uAoUM6TB26YClB1zE3-6OdO28x9YPFBb9fqO8VimqysXLjUTqHK4nu_oAitgRLOIe4f0laMKT9QwWTKQBMuCM09dJnXjjTMM8dgZORR4pduCE/s1600/18022010121.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPRfj2ybSgtqnJLAk710eUW4kseZmqIQ7uAoUM6TB26YClB1zE3-6OdO28x9YPFBb9fqO8VimqysXLjUTqHK4nu_oAitgRLOIe4f0laMKT9QwWTKQBMuCM09dJnXjjTMM8dgZORR4pduCE/s320/18022010121.jpg" width="320" /><span style="font-size: small;"> </span></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b>Kontekstualisasi Religius-Culture (Dalung - Bali Th.1997) </b></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b> </b>Kontekstualisasi pelayanan rohani terhadap budaya setempat. Saat bermula dalam perintisan Tahun 1998. <b><br />
</b></span></div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7345897526740676469.post-45363145811260047962010-09-23T11:58:00.000+07:002010-09-23T21:24:32.320+07:00<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr align="left"><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjut9iInjoM9h5rgS4QA-PbsBx-aXQtQkVYyfh2BBKpWpkZ5ijyS602sTtu5R1aIK239tG67IWBEL-ohiUhw4oxFS8Zoey_F8d15HMPRGzU54IB-0aGoWills6cDWXvy_RGzD_OpTfHrxJ9/s1600/foto+keluarga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjut9iInjoM9h5rgS4QA-PbsBx-aXQtQkVYyfh2BBKpWpkZ5ijyS602sTtu5R1aIK239tG67IWBEL-ohiUhw4oxFS8Zoey_F8d15HMPRGzU54IB-0aGoWills6cDWXvy_RGzD_OpTfHrxJ9/s320/foto+keluarga.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: center;">My Family</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Pr. IFRI LASARUS, MA.http://www.blogger.com/profile/18010501252434368852noreply@blogger.com0