www.kualalumpurcentral.com/Kuala%20Lumpur%20National%20Museum%20Dayak%20Head%20Hunter%20from%20Sarawak.jpg
Kata Dayak menurut R. Sunardi dan O. K. Rahmat,  keduanya menyatakan bahwa Dayak adalah sebuah kata untuk menyatakan  suatu kelompok yang tidak menganut agama Islam dan hidup menetap di  pedalaman Kalimantan. Istilah ini juga yang diberikan oleh bangsa Melayu  yang hidup di daerah pesisir Kalimantan yang berarti gunung. Bangsa  Melayu pada waktu itu adalah sekelompok masyarakat yang tidak lain dan  tidak bukan adalah masyarakat yang berasal dari daerah Melayu dan  berbahasa Melayu pula. Tetapi akan lain pengertiannya jika yang disebut  orang Melayu adalah orang Dayak yang sudah memeluk agama Islam.
Jika dilihat dari pandangan orang Dayak sendiri, yang  disebut sebagai orang Melayu adalah sekelompok orang yang berasal dari  daerah Melayu dan para pendatang lain yang berdatangan ke Kalimantan,  kecuali kelompok Tionghoa, yang mendiami Kalimantan. Orang-orang Melayu  mengatakan bahwa Dayak itu berarti orang gunung. Tidak ada  kamus atau para ahli yang menyatakan bahwa kata Dayak itu berarti orang  gunung, hal itu disebabkan karena sebagian besar dari orang Dayak  menetap di daerah hulu sungai dan topografi tanahnya bergunung-gunung  tetapi tidak berarti orang Dayak adalah orang gunung. Di samping nama  Dayak ada juga istilah Dyak. Istilah Dyak ini diberikan oleh orang Inggris dulu kepada suku-suku Dayak di Kalimantan Utara (Malaysia).
bolaeropa.kompas.com/photos/MATA%20AIR/5balian.jpg 
Suku Dayak yang Menetap di pulau Kalimantan itu  tersebar di seluruh bagian Kalimantan dan hidup tersebar-sebar, di  daerah hulu sungai, di daerah yang tofografinya gunung-gunung,  lembah-lembah, dan di kaki bukit. Untuk menyebut jati diri mereka, orang  Dayak biasanya memakai nama aliran sungai besar yang daerah pesisirnya  mereka diami. Misalnya orang Dayak yang mendiami daerah pesisir sungai  Kahayan, mereka menyebut jati diri mereka sebagai uluh Kahayan (orang Kahayan). Ada uluh Katingan, uluh Barito, dan lain sebagainya.
Di antara orang-orang Dayak itu sendiri, ada  sekelompok orang yang berkeberatan memakai kata Dayak sehingga muncullah  istilah yang lain, yairu Daya. Istilah Daya ini sangat populer  di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Kata Dayak dan Daya  sebenarnya merujuk pada satu suku saja, yaitu suku Dayak. Dan dalam  bahasa Dayak Ngaju kedua kata itu merupakan sebuah kata sifat yang  menunjuk pada suatu kekuatan. Dalam bahasa Sangen kata Dayak dan Daya  itu berarti bakena (gagah).
 Catatan: tulisan ini disadur dari blog saya.


No comments:
Post a Comment